''Maaf ya, Takeru-San, karena sejak tadi Salsalah yang banyak mengobrol dengan Hikari-San,'' ucap Erlangga pada temannya itu.
" Ah, tidak apa-apa,Aku justru bersyukur. Dengan kehadiran Salsa-San, Hikari-San jadi tidak terlihat tegang," ucap Takeru sambil tertawa.
"Tapi bukankah tadi Takeru-San juga ikut memberi makan hewan dengan Salsa dan Hikari-San?"
"Ah, iya tadinya Aku berniat begitu,tapi tampaknya hewan-hewan itu tidak tertarik padaku. Selain itu pembicaraan keduanya terlihat seru sekali, Aku tidak ingin mengganggu,"
Ada nada getir dalam tawa Takeru yang Erlangga sadari dan membuatnya memutuskan diam sambil memperhatikan istrinya.
Asa Zoological Park memiliki lokasi khusus dimana pengunjung bisa berinteraksi secara langsung dengan binatang. Selain kelinci, ada juga kambing dan kuda poni yang bisa disentuh langsung maupun diberi makan.
Setelah makan siang tadi, Takeru menawarkan mereka untuk berinteraksi langsung dengan hewan sebagai variasi karena sejak tadi mereka sudah melihat hewan terus.
Salsa dan Hikari tertarik dan sekarang tampak gembira mengelus dan memberi makan kelinci gembul.
Sementara itu, entah karena tidak nyaman atau sudah kenyang, kambing yang didekati Takeru menolaknya. Akhirnya Takeru duduk bersama Erlangga yang sejak tadi hanya mengawasi saja di tempat duduk terpisah.
Diam-diam, sejak mereka masuk kebun binatang ini,Takeru selalu memperhatikan sikap Erlangga kepada Salsa. Meskipun tidak banyak berinteraksi karena Salsa lebih banyak berbicara dengan Hikari, Takeru bisa melihat kalau Erlangga selalu memperhatikan istrinya. Misalnya bertanya apakah dia lelah atau bertanya minuman apa yang ingin diminumnya. Salsa pun terlihat nyaman bersama Erlangga, karena itulah meski sedikit gugup karena Erlangga sering terlihat diam dan kaku, Takeru memutuskan untuk melaksanakan niatnya.
"Ano...Erlangga-San,"
"Ya?"
"Bolehkah Aku meminta tolong satu hal lagi?"
"Apa itu?"
''Bisa ajarkan Aku untuk bersikap seperti Erlangga-San?'' tanya Takeru dengan gugup yang membuat Erlangga memandangnya penuh tanda tanya sebelum balik bertanya pada Takeru.
'' Saya masih belum paham maksud Takeru-San, sikap seperti apa yang Takeru-San maksud?''
''Ah...Ano...Maaf, kalau permintaanku aneh, tapi Aku ingin belajar menjadi orang tenang dan membuat nyaman orang lain meski memiliki aura yang sedikit membuat gugup,'' ucap Takeru tanpa sadar.
''Maaf, Takeru-San, apa yang membuat Takeru-San ingin menjadi sosok seperti itu?'' tanya Erlangga masih dengan nada bingung.
''Eh?Ano...sejak tadi Aku selalu memperhatikan cara Erlangga-San memperlakukan Salsa-San. Meski Erlangga-San bukan orang yang menunjukkan sikap romantis, tapi tetap bisa membuat Salsa-San nyaman, Saya juga ingin belajar bersikap seperti itu," ucap Takeru yang membuat Erlangga terdiam.
''Apa itu yang dibutuhkan Hikari-San?''
''Eh?''
''Saya sangat berterima kasih karena Takeru-San memperhatikan Saya dan Salsa bahkan mengambil pelajaran dari Kami. Tapi Salsa dan Hikari-San adalah orang yang berbeda. Tentu mereka berdua sangat berhak dan layak mendapatkan perlakuan yang baik, tetapi Saya rasa sosok yang Hikari-San inginkan dan butuhkan dalam pernikahan belum tentu sama dengan Salsa,'' ucap Erlangga tenang.
Kata-kata Erlangga tersebut seolah menyadarkan Takeru akan sesuatu sebelum akhirnya berkata "Erlangga-San benar, maaf Aku terlalu khawatir. Aku sungguh merasa ingin membahagiakan Hikari-San. Tapi Hikari-San selalu terlihat ragu akan sesuatu. Apa mungkin sikapku yang tidak bisa tenang ini terlalu mengganggu baginya sehingga Ia tidak nyaman?"
"Apa Takeru-San sudah coba bertanya langsung pada Hikari-San?"
"Eh?"
"Meskipun sama-sama setuju untuk mengikuti omiai tapi mungkin pandangan atau pendapat Takeru-San dan Hikari-San tentang pernikahan bisa berbeda. Akan lebih baik kalau kalian saling mengenal terlebih dahulu,bukan hanya tentang pandangan mengenai pernikahan tetapi banyak hal,''
''Apa yang bisa kulakukan untuk bisa mengenal Hikari-San lebih baik?''
''Mengobrol,''
''Eh?''
''Cara yang paling ampuh untuk mengenal seseorang adalah dengan berbicara dengannya bukan?''
"Tapi Aku bingung harus memulai dari mana, Hikari-San selalu terlihat enggan bicara denganku,atau terlihat ragu mengucapkan apa yang ada di pikirannya padaku. Erlangga-San, kira-kira apa yang perlu kulakukan agar bisa dipercaya oleh Hikari-San?" tanya Takeru dengan nada frustasi.
"Bersabar,"
"Eh?"
" Sampaikan perasaan Takeru-San dengan jujur untuk mengenal Hikari-San lebih dekat dan selanjutnya biarkan Hikari-San yang memutuskan," ucap Erlangga.
"Lalu... jika Hikari-San tidak ingin mengenalku lebih dekat?"tanya Takeru takut-takut.
"Hormati keputusannya,Terkadang,butuh waktu bagi seseorang untuk menerima kehadiran orang lain dalam hidupnya. Memaksa Hikari-San hanya akan menyakitinya," jawab Erlangga.
"Berarti...Aku harus menyerah?" tanya Takeru sambil menelan ludahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Putri Matahari dan Pangeran Es
Ficção GeralCerita tentang putri matahari dan pangeran es yang berjuang menjalani kehidupan bersama di negeri asing. DISCLAIMER: Untuk Saat Ini Hanya Diposting Di Wattpad Cover by: @avondr