13. Mengenal Teman-teman Pangeran Es Part 1

28 1 0
                                    


''Sumimasen, hontouni sumimasen,'' ucap pria yang tadi membuat Salsa terkejut sambil terus membungkukkan badannya.

''Iie, daijyobu desu yo,'' balas Salsa sambil menggerakkan kedua tangannya.

Erlangga hanya memperhatikan dua orang yang sejak tadi terus mengulang kata dan gerakan yang sama dihadapannya.

''Maaf ya, aku membuatmu terkejut. Perkenalkan aku Kawaguchi, teman sekelas Erlangga, kami juga satu jurusan,'' ucap pemuda itu sambil tersenyum.

''Salam kenal, namaku Salsa. Aku istrinya Erlangga,''

''Oh, jadi kau ini istrinya? Wah banyak yang penasaran denganmu loh,''ucap Kawaguchi santai.

''Eh?benarkah?

''Iya, banyak yang ingin tahu seperti apa istri Erlangga yang selalu serius ini,''

''Oh ya? Kenapa?

''Mereka penasaran dengan orang yang membuat si pangeran es ini jatuh cinta,''

''Kawaguchi,''

''Ya?''

''Hentikan,''

''He, kau malu ya?kan ini istrimu sendiri,"

Sungguh, pemandangan ini sangat menarik bagi Salsa. Erlangga yang selalu menampilkan kesan dingin dan pendiam sedang diledek oleh temannya. Erlangga memang pernah mengatakan kalau ada orang Jepang di kelasnya yang sangat suka mengajaknya mengobrol, tapi tidak pernah menyebutkan namanya. Salsa tebak kalau orang yang diceritakan oleh Erlangga adalah Kawaguchi.

Meski terlihat datar dalam menanggapi ledekan yang diucapkan dengan santai oleh Kawaguchi, Salsa bisa merasakan kalau Erlangga senang berteman dengan pria itu.

Dalam hatinya, Salsa bersyukur karena bisa melihat sisi lain Erlangga ketika sedang bersama temannya.

Rasanya Salsa ingin sekali mengabadikan adegan tersebut dengan kameranya.

Tapi, niat itu langsung diurungkan ketika Erlangga mengingatkan Salsa untuk menghabiskan nasi kare yang masih tersisa.

Mereka tidak sadar kalau Kawaguchi memperhatikan interaksi mereka berdua disela-sela ia memakai smartphonenya.

''Apa rencana kalian setelah ini?" tanya Kawaguchi begitu melihat Salsa selesai makan.

''Aku akan mengajak Salsa berkeliling festival,'' jawab Erlangga.

''Wah ide bagus, Salsa-San harus melihat betapa ramainya festival ini dan pastikan untuk menonton penampilan klub-klub ya,'' promo Kawaguchi.

''Apa kelas kalian juga akan tampil?''

''Tidak semua sih, ada beberapa teman kami yang tergabung di klub yukata akan mengadakan fashion show, ada juga yang tampil bersama grup dance,''

''Wah keren sekali.Nanti kita lihat ya Mas,''

''Iya,''

Salsa dan Erlangga tiba-tiba melihat ke arah Kawaguchi yang tertawa melihat mereka berdua.

''Apa kalian benar pengantin baru? aku tidak melihat sikap manja dan malu ala pengantin baru pada kalian,sebenarnya sejak kapan kalian menikah?'' tanya Kawaguchi.

'' Benar kok, kami menikah kurang lebih 4 bulan yang lalu,'' jawab Salsa.

''Benarkah? bukankah itu sama dengan waktu kedatangan Erlangga ke Jepang?''

''Iya, kami menikah 3 hari sebelum Erlangga-San berangkat ke Jepang,''

'' Lalu, Salsa-San sendiri di Indonesia?''

''Aku menyelesaikan pekerjaan disana selama sebulan sampai Erlangga-San menyelesaikan berkas untukku, setelah suratnya selesai, aku mengurus visa di Indonesia,''cerita Salsa.

Baru saja Kawaguchi terlihat ingin mengucapkan sesuatu, Erlangga mengajak Salsa untuk melihat festival.

Mereka berkeliling melihat stand bazar dimana Salsa tertarik dengan berbagai macam tas bekal yang memiliki motif lucu.

Erlangga memperhatikan Salsa yang sedang memegang tas bekal bergambar kucing di tangan kanan dan sapi di tangan kirinya. Ia memandang kedua barang itu bergantian kemudian memandang Erlangga yang berdiri tidak jauh darinya.

Melihat mata sang istri, Erlangga langsung menganggukkan kepalanya yang membuat Salsa tersenyum gembira dan menyerahkan kedua tas bekal itu kepada mahasiswa yang menjualnya.

''Apa itu tadi? Semacam kode antara suami dan istri?" tanya Kawaguchi yang sejak tadi selalu memperhatikan gerak-gerik Erlangga dan Salsa seolah mereka berdua adalah tokoh utama dalam film.

''Ia bingung ingin membeli yang mana dan meminta izin untuk membeli keduanya,''

''Tapi kenapa ia perlu meminta izin? Apakah kau melarangnya belanja?"

''Tidak, ia meminta izin untuk membeli keduanya sekaligus memastikan kalau aku mau memakainya,'' jelas Erlangga.

''He?kenapa begitu?"

''Karena ia jarang membuat bekal untuk dirinya sendiri, yang sering memakainya adalah aku. Meskipun tergoda,ia tidak mau membeli barang yang tidak akan terpakai sehingga kalau ada yang menarik perhatiannya, ia akan meminta pendapatku,"Jelas Erlangga.

"Oh,itulah sebabnya tas bekalmu sering memiliki gambar yang lucu seperti tokoh anime,"

''Begitulah,''

''Tapi Salsa-San punya selera yang menarik ya, cocok dengan sifatnya yang selalu terlihat gembira dan tanpa beban,''

"Dia memang ingin terlihat seperti itu,"

"Eh?"

''Dia bukan orang yang suka menunjukkan perasaan sedihnya dan memilih bersinar untuk orang lain, seperti matahari,'' jelas Erlangga.

Tidak lama setelah Erlangga menyelesaikan kalimatnya, Salsa menghampiri mereka dengan membawa belanjaannya dan menunjukkannya pada sang suami.

''Maaf kalau aku mengganggu, boleh aku bicara sebentar dengan kalian?" tanya seorang gadis cantik beryukata pada Erlangga dan Salsa.

Note:

Sumimasen, hontouni sumimasen: Maaf, maaf sekali

Iie, Daijyoubu desu : Tidak,tidak apa-apa kok.

Kisah Putri Matahari dan Pangeran EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang