Erlangga tidak pernah membenci persaingan, karena ia tahu, persaingan kadang dibutuhkan untuk membuat motivasi memperbaiki diri semakin meningkat. Itulah salah satu alasannya ingin melanjutkan pendidikan di Jepang.
Ia sadar, meski tidak sepenuhnya menjamin kesuksesan, tingkat pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya bisa menjadi salah satu usahanya untuk berjuang demi masa depan keluarganya.
Namun,tidak pernah terbayang olehnya kalau ia harus bersaing dengan Ayah mertuanya sendiri.
Ya, ayah Salsa sejak tadi menunjukkan sikap yang aneh padanya.
Ayah mertuanya itu memberikan tatapan tajam pada Erlangga ketika dirinya mengusulkan untuk datang ke taman Shukkeien, tempat mereka berada sekarang.
''Sepertinya Kau sedang dianggap saingan oleh Ayah mertua ya?'' tanya Mas Arman pada Erlangga. Mereka berjalan di belakang sementara istri mereka, Cia dan ayah Salsa sedang mengambil foto pemandangan sambil memperhatikan orang yang sedang mengambil foto pengantin.
"Aku tidak pernah bermaksud menyaingi siapapun,sampai kapanpun Salsa akan tetap menjadi anak ayahnya," jawab Erlangga.
"Bagi Kita menantu memang seperti itu. Tetapi isi kepala Ayah bisa sangat berbeda, mereka harus rela melepaskan putri yang sudah dibesarkan sejak kecil kepada sosok yang belum mereka kenal. Namun karena para Ayah sangat ingin putri mereka bahagia, mereka melakukannya.Sehingga, meski terasa aneh, Kita juga perlu paham kalau Ayah akan menjadi sangat sensitif jika menyangkut putrinya, dalam hal sekecil apapun," ucap Arman pada Erlangga yang mendengarkan ucapannya dengan serius.
Mungkin ini alasan dibalik adanya nasihat yang menyebutkan kalau pertengkaran dalam sebuah rumah tangga sebaiknya hanya diketahui oleh pasangan yang bersangkutan. Sebab, hal tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman yang panjang.
Pasangan yang bertengkar bisa saja sudah menyelesaikan masalah yang terjadi diantara mereka, tetapi bagi orang luar yang belum tahu akan hal tersebut, bisa saja menganggap kalau keduanya masih bertengkar dan berpikiran buruk tentang keduanya atau salah satunya.
Seperti yang terjadi pada Erlangga sekarang. Dirinya dan Salsa sudah bisa membicarakan apa yang mengganjal diantara mereka, tetapi ayah Salsa tidak tahu itu. Di dalam kepala beliau sekarang mungkin Erlangga adalah sosok yang tidak bisa merawat putrinya sampai sakit meskipun kejadian aslinya bukan begitu.
"Apa Mas Arman juga kesulitan menghadapi orang tua Hitomi-San dulu?"
" Ya, cukup sulit, mengingat Aku datang dari luar negeri dengan kebudayaan yang berbeda. Meskipun kata Hitomi orang tuanya tidak masalah dengan memiliki orang asing sebagai menantu, tidak membuat mereka langsung menerimaku dengan mudah. Ketika Aku mengutarakan niat hendak menikah dengannya, terjadi pembicaraan panjang untuk melihat apakah aku siap untuk menghadapi banyak hal yang perlu dipikirkan ketika pernikahan dua negara terjadi,'' cerita Arman.
''Ah, bukan Aku menganggap kalau masalahmu lebih ringan ya, aku hanya berbagi supaya Kau tahu Kau tidak sendiri. Kurasa setiap menantu laki-laki akan menghadapi hal mirip, yang membedakan adalah karakter Kita, sejauh apa Kita berusaha menghadapi ayah mertua supaya bisa menerima Kita. Bagaimanapun juga kita lah yang meminta putri mereka,'' ucap Arman lagi.
Pembicaraan Erlangga dan Arman berhenti ketika Salsa memanggil mereka untuk foto bersama.
Mereka semua mengambil foto secara berkelompok dengan peran pemegang kamera yang bergantian antara Erlangga dan Arman.
Setelah foto berkelompok selesai Arman meminta tolong pada Erlangga untuk mengambil fotonya berdua dengan Hitomi.
Erlangga, Salsa, Cia bahkan ayah Salsa yang ikut memperhatikan keduanya terkejut karena baru mengetahui kalau Mas Arman ternyata sama ekspresifnya dengan sang istri.
Mereka memasang gaya layaknya foto model profesional yang sedang pemotretan. Mulai dari merangkul bahu, saling menatap sampai Mas Arman yang merangkul Hitomi dari belakang.
"Erlangga, Kamu tidak mau foto berdua Salsa?"tanya ayah Salsa tiba-tiba pada sang menantu yang baru selesai menjadi juru foto.
"Foto?"
"Iya, buatlah istrimu senang sedikit,"ucap ayah Salsa yang membuat Erlangga langsung memandang ke arah Salsa yang juga menatapnya.
Erlangga dan Salsa jarang sekali menampakkan sikap yang mesra di hadapan orang lain. Foto pernikahan mereka saja dibuat dengan pose senatural mungkin dan tidak menunjukkan kemesraan berlebih.
Permintaan untuk foto berdua secara tiba-tiba setelah melihat pasangan lain yang lebih mesra tentu sedikit membuat mereka menjadi canggung.
Namun karena tidak ingin membuat suasana menjadi aneh, mereka menyetujuinya.
Ayah Salsa sudah siap dengan HP di tangannya ketika benda itu berbunyi. Ayah Salsa menerima telepon itu kemudian berkata kalau ia akan menelponnya kembali dan menutup telepon.
Namun setelahnya, HP Salsalah yang berbunyi.Salsa mengangkatnya dan sempat berbicara sebentar dengan si penelpon.
Begitu pembicaraan itu selesai,Salsa menghampiri sang ayah. Berusaha tidak memandang ayahnya,Salsa mengatakan " Istri Ayah menelepon, katanya, anak Ayah ingin bicara, jadi tolong telpon sekarang," sambil menunjukkan senyuman.
Suasana sempat hening sejenak sampai Erlangga buka suara.
"Kalau begitu, bagaimana kalau kita ke kedai? Ayah bisa menelepon dengan nyaman dan yang lain bisa menunggu sambil makan kue atau minum teh," ucapnya tenang.
"Boleh juga, kebetulan aku ingin minum teh hijau," ucap Arman.
"Kalau begitu, bolehkah Saya minta tolong Mas Arman memandu yang lain kesana?"
"Eh?"
"Saya dan Salsa nanti akan menyusul," ucap Erlangga yang membuat semua mata memandangnya penuh tanda tanya.
"Baik, Erlangga-San. Tenang saja, aku yang akan memandu kesana. Silakan ajak Salsa-San," jawab Hitomi kemudian menggandeng Cia dan meminta Arman serta ayah Salsa mengikutinya.
"Apa kak Salsa baik-baik saja ya Kak?" tanya Cia sambil berbisik pada Hitomi.
"Aku juga tidak yakin tapi perubahan wajahnya jelas menunjukkan sesuatu.A-Kun benar-benar, tidak bisa membaca situasi,"gerutunya.
"Maksud Kakak, Kak Erlangga sengaja meminta kita menunggu di kedai?"
"Menurutku iya, Erlangga-San pasti menyadari perubahan wajah Salsa-San. Dia pasti tahu apa yang perlu dilakukan, karena itu sebagai teman mereka berdua, ayo kita bantu sebisa kita," ajak Hitomi yang diangguki dengan semangat oleh Cia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Putri Matahari dan Pangeran Es
General FictionCerita tentang putri matahari dan pangeran es yang berjuang menjalani kehidupan bersama di negeri asing. DISCLAIMER: Untuk Saat Ini Hanya Diposting Di Wattpad Cover by: @avondr