42. Obrolan Singkat Putri Matahari dan Pangeran Es

13 0 0
                                    


''Jadi itu yang terjadi sebelum Kami datang,'' komentar Erlangga.

''Iya Mas, sejujurnya, Aku sedikit khawatir dengan jawabanku. Aku takut kalau itu akan memberikan efek yang kurang baik pada hubungan Hikari-San dan juga Takeru-San,tapi Aku yakin, Hikari-San ingin jawaban yang jujur, maka kuputuskan untuk menjawab sesuai pengalaman,''

''Mas rasa tidak masalah, sebab itu jugalah yang Mas lakukan,''

Akhirnya, setelah sedikit mempertimbangkan apakah sebaiknya membagikan hal ini pada Erlangga atau tidak, Salsa akhirnya menceritakan perubahan sikap Hikari serta pertanyaannya juga jawaban yang Salsa berikan. Tidak lupa juga tebakan Salsa tentang penyebab Hikari masih terlihat berjarak dengan Takeru. Diluar dugaan Salsa, Erlangga tidak memberikan reaksi yang menyalahkannya. Sebaliknya, Ia juga bercerita kalau Takeru bertanya padanya tentang menjadi sosok yang bisa memberikan kenyamanan pada orang lain.

''Aku tidak menyangka kalau Takeru-San juga bertanya kepada Mas demi hubungannya dengan Hikari-San,''

''Iya, Mas juga berpikir hal yang sama,''

''Tapi...apa ya kira-kira yang menyebabkan mereka bertanya pada Kita?maksudku meskipun Mas berteman dengan Takeru-San, Aku tidak menyangka kalau Takeru-San menganggap Mas sebagai orang yang sudah bisa ditanyai tentang hal pribadi. Begitupun Hikari-San padaku,'' ucap Salsa penasaran.

''Katanya Ia melihat ada kemiripan,'' jawab Erlangga mengejutkan Salsa.

''Kemiripan?''

''Iya, ketika melihat Mas, Takeru merasa kalau Mas punya aura mengintimidasi yang sama dengan Hikari-San,''

Mau tidak mau, Salsa perlu berusaha menahan tawa karena Erlangga tampak jengkel ketika mengingat kalau dirinya dikatakan punya aura mengintimidasi.

''Mungkin karena Mas dan Hikari-San sama-sama pendiam, makanya bisa memunculkan aura seperti itu,'' komentar Salsa sambil masih berusaha menahan tawanya.

''Entahlah,''

''Tapi Takeru-San pasti memuji Mas juga kan?''

''Dia bilang Mas bisa membuat orang merasa nyaman. Dan entah kenapa, ketika Takeru mengucapkan itu, Mas jadi teringat Kamu Salsa,''

''Aku? Apa karena apa yang pernah Aku katakan dulu?''

''Mungkin karena itu, tapi bisa jadi karena Mas juga sedikit melihat kemiripan antara Kamu dengan Takeru,''

''Benarkah?''

''Iya, kebingungannya untuk bisa diterima oleh Hikari-San tapi lupa memikirkan apa yang mungkin dipikirkan atau dibutuhkan oleh Hikari-San entah kenapa membuat Mas ingat padamu,'' ucap Erlangga.

''Apa Aku memang seperti itu ya orangnya?tadi Hikari-San juga mengatakan kalau melihatku mengingatkannya pada seseorang, apa yang ia maksud adalah Takeru-San ya?''

''Bisa jadi,''

''Mas...apa jangan-jangan, Mas mau membantu Takeru karena melihat ada kemiripan antara Ia denganku?'' tanya Salsa penasaran.

''Mas tidak tahu, yang Mas pikirkan hanya ingin membantu teman membutuhkan bantuan. Dan bantuan itu hal yang bisa Mas berikan, selain itu Kamu juga tidak keberatan,''

Sungguh Salsa sangat bersyukur karena merasa sudah mulai terbiasa dengan jawaban Erlangga yang sering diluar dugaannya. Di satu waktu, jawaban suaminya bisa terasa manis sampai membuatnya merasa digombali tapi terkadang juga Erlangga memberikan jawaban yang terlalu datar yang bisa saja menimbulkan kesalahpahaman. Sekarang Salsa tahu kenapa pernikahan dikatakan sebagai proses belajar seumur hidup.

''Ternyata kalau dipikir lagi, memang benar Mas,''

''Apa?''

''Antara Kita dengan Takeru-San dan Hikari-San mungkin ada kemiripan yang membuat Kita merasa ingin membantu mereka,'' kata Salsa sambil meletakkan jari telunjuknya di dagu.

''Meskipun begitu, Kita tetap memiliki batas. Sebab pada akhirnya keputusan ada di tangan mereka berdua. Tetapi setidaknya, kalau mereka sudah berusaha melakukan yang terbaik bersama, hasilnya juga pasti akan yang terbaik, Kita hanya bisa membantu apa yang Kita bisa,''

Salsa terdiam mendengar ucapan Erlangga. Di dalam kepalanya langsung bermunculan berbagai adegan antara dirinya dan Erlangga dari awal berjumpa hingga sekarang. Tiba-tiba saja, tanpa disadarinya, tangan Salsa menggapai lengan Erlangga.

''Mas, boleh kan Aku memeluk lengan Mas begini?'' tanya Salsa malu-malu.

''Tentu,'' jawab Erlangga tenang. Namun ketika Erlangga hendak melangkahkan kakinya, Salsa mengucapkan kata-kata yang membuat hati suaminya menghangat.

''Terima kasih ya Mas,'' ucapnya namun tidak berani memandang wajah Erlangga.

''Untuk?'

''Perjuangan Mas, Aku baru sadar kalau untuk bisa seperti hari ini bukanlah hal yang mudah. Aku... Aku sangat bersyukur karena Mas yang disampingku,''

''Ini bukan cuma karena Mas,''

''Eh?''

''Kita melakukannya berdua, Kamu juga berjuang dalam pernikahan ini, jangan lupa itu,''

''Kalau begitu, Kita harus terus bekerja sama ya,'' ucap Salsa riang.

''Ya,''

Salsa pun pulang ke rumah dengan hati yang dipenuhi perasaan hangat dan syukur. Kisah Takeru dan Hikari telah membuatnya sadar kalau jalan menuju pernikahan tidaklah mudah , begitu juga ketika menjalankannya. Namun dalam hatinya selalu ada harapan kalau semua akan baik-baik saja.

Tapi, Salsa juga hanyalah manusia yang terkadang lupa kalau akan ada tantangan dalam berbagai hal di hidup ini.

Kisah Putri Matahari dan Pangeran EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang