Salsa memperhatikan Erlangga yang tampak menikmati bekal buatannya. Hari ini, Salsa membuatkan tahu goreng tepung, tamagoyaki serta tumis sayuran untuk makan siang mereka berdua.
Biasanya, ia akan merasa hangat kalau melihat Erlangga makan masakannya. Tapi untuk kali ini, hatinya lebih banyak diliputi oleh rasa penasaran.
Semua berawal dari percakapannya dengan Kawaguchi kemarin dan Fukuzawa tadi. Semuanya mempertanyakan hal yang sama yaitu soal Erlangga dan cemburu. Mulai dari apakah Ia pernah menunjukkan atau mudah merasa cemburu.
Pembicaraan itu mau tidak mau ikut membuat Salsa penasaran sekaligus khawatir. Sebab, Ia tidak pernah merasa melihat Erlangga cemburu sehingga tidak tahu harus bagaimana menghadapinya seandainya benar terjadi.
''Salsa Kamu tidak makan?'' tanya Erlangga tiba-tiba.
''Eh, iya Mas, Aku makan,'' jawab Salsa dan mulai menyantap bekalnya. Ia tampak puas dengan hasil masakannya sendiri. Meski belum bisa dikatakan pandai setidaknya ia mulai bisa menampilkan rasa yang pas. Memang benar kata orang, konsisten melakukan sesuatu pasti akan ada hasilnya meski tidak secara langsung. Seketika Salsa sedikit bangga pada dirinya sendiri.
''Apa ada yang aneh di wajah Mas?''
''Eh?''
''Mas merasa Kamu tadi selalu memperhatikan Mas. atau Mas salah? Kamu hanya melamun?''
Salsa selalu kagum dengan kejujuran Erlangga dalam mengungkapkan sesuatu jika dibandingkan dirinya. Memang dalam artikel dan buku yang dibacanya, penting bagi pasangan untuk bisa saling mengungkapkan sesuatu secara terbuka.
Hanya saja dalam beberapa hal, Salsa masih sulit untuk melakukannya. Kalau untuk urusan rumah atau cerita sehari-hari, Ia sudah mulai biasa melakukannya tetapi kalau tentang hal yang lebih serius dan mendalam, Ia masih malu,padahal mereka sudah hampir setengah tahun menikah.
Sebenarnya dibanding malu, bisa dibilang Ia bingung bagaimana cara mengungkapkannya. Apakah pertanyaan ''apa Mas cemburu?'' wajar untuk ditanyakan pada suami? Atau harusnya dia menggunakan strategi lain? Tapi mengingat Erlangga sudah membuka pembicaraan, maka Salsa memutuskan untuk mencoba berani mengungkapkan isi hatinya
''Mas...apa Mas benar tidak keberatan Aku membantu Fuku-C...zawa-San?'' tanya Salsa pada akhirnya.
Erlangga memandang Salsa dengan tatapan penuh tanya yang membuat Salsa terdiam dan langsung merasa tegang.
"Mas rasa tidak ada masalah dengan itu, bukankah Kamu akan tetap membantu Mas di hari festival nanti?Kamu hanya akan membantu mengisi suara di hari persiapan kan?" jawab Erlangga tenang.
''Kamu tidak perlu merasa bersalah Salsa, Meskipun niat awal Kamu adalah untuk membantu Mas, tapi kalau memang ada kesempatan lain yang memang ingin Kamu coba, maka Kamu tidak perlu khawatir, Mas dan yang lain akan berusaha mempersiapkan tenda dengan baik dan Kamu bisa datang untuk membantu di hari festival nanti,'' ucap Erlangga lagi setelah melihat raut wajah khawatir istrinya.
Satu hal yang Erlangga tidak tahu bahwa penyebab Salsa terdiam adalah jawabannya yang diluar dugaan Salsa dan sama sekali tidak memberi jawaban yang diharapkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Putri Matahari dan Pangeran Es
General FictionCerita tentang putri matahari dan pangeran es yang berjuang menjalani kehidupan bersama di negeri asing. DISCLAIMER: Untuk Saat Ini Hanya Diposting Di Wattpad Cover by: @avondr