20. Tunjukkan Senyummu, Putri Matahari

17 0 0
                                    


Erlangga bukannya tidak sadar kalau Salsa sedang jengkel padanya sekarang. Padahal beberapa saat lalu,istrinya itu sudah tersenyum bahagia ketika diizinkan ikut belanja.

Semua berawal ketika Erlangga merencanakan beberapa hal sebelum pergi. Ia menyiapkan minum serta payung untuk melindungi Salsa dan memintanya untuk memakai pakaian yang nyaman digunakan saat panas. Ia juga mengatakan kalau mereka akan langsung pulang setelah belanja.

Erlangga tahu, istrinya itu tidak nyaman kalau terlalu banyak diatur. Hanya saja, Erlangga merasa perlu untuk melakukannya karena Salsa belum pulih benar.

Sebab, Salsa punya kebiasaan untuk berjalan-jalan setelah belanja yang jika dilakukan sekarang,Erlangga khawatir Salsa bisa pingsan lagi kalau terlalu lelah.

Memang, selama ini Erlangga selalu memberi Salsa kebebasan untuk pergi , selama tidak terlalu jauh dan selalu mengatakannya pada Erlangga. Mungkin karena itu istrinya terkejut dan jengkel ketika Erlangga membatasinya.

Sekarang, Salsa hanya terlihat mengikuti Erlangga dan tidak semangat untuk memilih bahan makanan seperti yang biasa dilakukannya.

Dia bahkan tidak mengajak Erlangga mengobrol seperti yang biasa dilakukannya.

''Salsa, Bisa tolong pilihkan makanan ringan?'' Ucap Erlangga, berharap istrinya itu akan bicara sesuatu.

Tapi Salsa hanya mengangguk dan pergi ke bagian makanan ringan. Erlangga mengikutinya dan memperhatikan Salsa yang sedang memilih.

Ia pura-pura diam ketika Salsa melirik ke arahnya sambil memandang dua jenis makanan ringan di hadapannya secara bergantian.

Dalam hati, Erlangga menganggap istrinya itu lucu, ia tahu Salsa ingin bertanya tapi malu, karena sedang jengkel pada Erlangga jadi hanya meliriknya.

Melihat itu, Erlangga jadi terpikir sesuatu dan memanggil Salsa yang masih fokus pada produk biskuit berbentuk stick yang dilumuri coklat

"Ya,Mas?"

"Setelah ini kita pilih es krim untuk dimakan di taman ya,"

"Iya," jawab Salsa, masih belum menyadari ucapan suaminya.

"Karena itu, bisakah tunjukkan wajah tersenyum sama Mas?"

Ucapan Erlangga barusan langsung membuat Salsa melihat ke arahnya dengan tatapan tidak percaya.

"Kenapa Kamu terkejut begitu?"tanya Erlangga, tetap dengan wajah datar seolah tidak ada yang aneh.

"Ti...tidak apa-apa kok, Mas,"

"Ya sudah, ayo, supaya masih sempat ke taman," ajak Erlangga yang kemudian diikuti Salsa dibelakangnya sambil diam-diam tersenyum.

Erlangga melirik istrinya yang sedang tersenyum dan ikut senang, ia berharap kali ini senyuman itu akan bertahan lama.

Kisah Putri Matahari dan Pangeran EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang