Saat ini, gadis itu sudah rapih dengan seragam sekolahnya.
Absen dari sekolah selama beberapa hari membuatnya ketinggalan pelajaran.
Dan mulai hari ini, dirinya akan berusaha agar hal itu tidak kembali terjadi.
Berjalan keluar dari kamarnya dengan tas sekolah nya yang berwarna cokelat muda.
Rambut yang tergerai bebas serta kacamata bulat yang ia gunakan, menjadi pemanis untuk hari ini.
Dan menambah kesan cantik, walau tanpa polesan make up di wajahnya.
"Bisma, Cala datang."
Turun ke lantai dasar dengan menitih tangga di selingi senyuman manis yang menghiasi sudut bibirnya.
Membuat Arga yang tengah sarapan sempat terkejut di buatnya.
"Kemarin sampai semalam masih nangis. Sekarang sudah cengar-cengir, dasar bocah." Gumam Arga.
Gadis itu berjalan menuju pintu utama, tanpa menoleh kearah Arga yang tengah sarapan di ruang makan yang tak jauh dari tempat itu.
*-*-*-*-*
SMA Xavier
Calandra berjalan memasuki gerbang sekolah tanpa memperdulikan keadaan sekitarnya.
"Cala capek."
Saat akan sampai di kelasnya, Calandra berpapasan dengan Bisma.
Mereka hanya saling melempar pandangan, tanpa ada niatan saling bertegur sapa.
Lalu di detik berikutnya, Bisma memutuskan kontak mata antara keduanya.
Gadis itu nampak tersenyum tipis.
"Bisma Cala salah ya?"
Hingga beberapa saat kemudian.
Bisma di hampiri oleh seorang gadis yang langsung berhambur kedalam pelukannya.
"Iih sayang, kemana aja. Aku kangen tahu?" Ujar gadis itu.
Bisma mengelus puncak kepala gadis itu.
Melirik kearah Calandra sekilas.
"Iya sayang, kita ke kantin aku lapar." ujar Bisma tanpa memutus pandangannya dari Calandra yang saat ini masih setia menatap keduanya.
Gadis itu memalingkan wajahnya dari Bisma, lalu berjalan menuju kelasnya.
Ini bukan hal buruk.
Bisma hanya Sahabatnya.
Tidak lebih.
Memang seharusnya tidak akan pernah lebih dari seorang sahabat.
Saat akan memasuki kelasnya, Calandra berpapasan dengan Arga.
Gadis itu menundukkan kepalanya.
Sementara Arga, dia nampak bingung dengan sikap yang di tunjukkan oleh gadis itu.
Berbeda dengan tadi pagi saat di rumah, dia tersenyum bahagia.
Sekarang malah sebaliknya.
Saat akan menyusul gadis itu, Arga tidak sengaja bertemu dengan Bisma juga seorang gadis yang bersama nya.
"Eh Arga. Kok tumben banget pagi berangkatnya, lagi rajin ya? Eh ralat, si tukang bolos lagi tobat hehehehe." Seru gadis itu.
Arga tertawa garing.
"Haha. Gua pengin cari mainan, tapi belum nemu juga. Emang ya, susah cari bahan buat mainan. Haha, kan gue bukan pemain yang handal, gue bukan pecundang yang bisanya mainin perasaan seseorang. Dah lah, gua mau ke kelas." Ujar Arga sesekali dirinya menatap kearah Bisma.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALANDRA (Slow UPDATE)
Fiksi RemajaGadis murung nyaris tanpa senyuman. Selalu bersembunyi di balik rambut panjang yang ia gerai dan menutupi sebagian wajahnya. Sifat pendiam nya, membuatnya tidak memiliki banyak teman. Bahkan, hanya satu sahabat. BISMA MAHENDRA. Gadis yang selalu men...