Redup 07

73 10 1
                                    

~hampir berakhir?~

*-*-*-*-*

Hari ini gadis itu memilih untuk ijin tidak berangkat ke sekolah, karena harus menjaga Arga yang belum benar-benar pulih pasca operasi.

Saat ini dirinya menemani Arga di ruangan VVIP rumah sakit, yang sengaja Arga pesan untuk nya.

"Kenapa lo di sini, susul aja sana Ayah lo itu. Atau bunda lo, ke Rahmatullah. Nyusahin aja hidup lo!!." Ujar Arga ketus seraya membuka buah jeruk yang sempat ia ambil dari keranjang buah yang berada di meja kecil dekat blankar.

Calandra tersenyum tipis.

"Kalau Cala mati, nanti Arga sama siapa. Arga lagi sakit, sekarang Arga jangan mikir aneh-aneh ya, makan dulu bubur nya." Ujar Calandra seraya menyendok kan bubur dan hendak menyuapkan nya pada Arga.

"Aaaa." Titah Calandra agar Arga mau membuka mulutnya.

Namun Arga enggan melakukannya.

"Gue nggak lapar." Ujar Arga lalu menghempaskan tangan gadis itudari hadapan wajahnya, hingga membuat sendok yang ia pegang jatuh ke lantai.

Melihat kejadian itu tatapan mata Calandra tertuju pada sendok yang  masih berada di lantai.

"Yang benar dong, kata nya mau sembuh. Kalau sakit pasti Al sedih. Arga sayang kan sama Al?." Tanya Calandra lalu meraih sendok baru di atas nakas.

Arga memalingkan wajahnya.

"Gue sayang sama Al, juga sama lo. Tapi gue lebih benci saat lihat lo masih hidup, tapi Al udah enggak di sini."

Sebenarnya dalam hati, Calandra ingin sekali menangis, rasa sesak di dadanya terasa setelah mengatakan hal itu.

Arga memilih bangkit dari posisinya, dan berjalan keluar dari kamar inap ini.

"Mau kemana Ga, makan dulu." Ujar Calandra.

"Mau keluar, capek lihat orang munafik terus. Hawa nya pengin nge bantai." Ujar Arga tanpa menoleh sedikitpun kearah gadis itu lalu dirinya membuka pintu dan keluar dari ruangan ini begitu saja.

Setelah kepergian Arga, air matanya menetes.

Menaruh mangkuk di atas nakas lalu duduk di atas sofa yang berada tak jauh dari tempat itu.

" Cala yang salah, harus nya dulu Cala kabur dari Arga. Bukan malah tetap bertahan, tapi kalau sekarang Cala pergi, Arga masih sakit, Cala takut Arga kenapa-napa. Apa Cala harus ketemu sama mamanya Al biar Arga mau makan, sekalian Cala nanya soal hubungan mereka. Dan kenapa harus bang Ganesh yang bunuh Al, padahal Al adalah kebahagiaan Arga." Ujar Calandra lalu dirinya bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari ruang inap Arga.

Sepi mendominasi, karena ini adalah tempat khusus untuk VVIP dan pasien yang lain juga masih berada di kamarnya masing masing.

Gadis itu berjalan dengan langkah pelan.

Dirinya bahkan tidak tahu dimana rumah Alyna berada.

Tapi, Bodyguard Arga pasti tahu.

*-*-*-*-*

Setelah sebelumnya gadis itu bertanya kepada Bodyguard Arga mengenai alamat rumah Alyna. Dari situ pula dirinya tahu bahwa Arga sangat mencintai Alyna, lebih dari apapun.

"Ini bukan masalah besar, untung saja ada Arga, kalau enggak. Mungkin Cala udah susul bunda." Ujar Calandra pelan.

Saat ini dirinya tengah menunggu taxi untuk mengantarnya menuju rumah Alyna.

CALANDRA (Slow UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang