~kebahagiaan itu bisa di dapatkan dari hal yang sederhana sekalipun, namun bukan berarti senyum yang di tampilkan adalah senyum bahagia, ada yang tersenyum hingga tertawa paling lepas, dia lah yang paling menderita menahan segala rasa sakit yang di alami nya~
*-*-*-*-*-*-*
Mentari mulai muncul namun belum ada tanda-tanda bagi gadis itu terbangun dari tidurnya.
Dirinya menangis semalaman seolah-olah hal itu bisa membuat perasaan nya lebih baik dari sebelumnya namun kenyataannya tidak demikian. Pikiran nya kacau, untuk masalah hari kemarin dirinya benar-benar menyesali semua nya.
"Bodoh! Bego! Goblok! Sialan! Lo itu kekanakan banget tahu nggak!!! Tapi jalan pikiran lo gila banget!! Dasar Bego!!!" Maki Calandra pada dirinya sendiri sejak semalam.
Berulang kali gadis itu mengatakan hal yang sama untuk dirinya seraya menjambak rambutnya kasar. Hingga menggores lengan dan tangan nya menggunakan pisau buah yang ada di kamar nya.
Berantakan adalah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan kamar gadis itu saat ini.
Bercak darah berceceran di lantai.
"Cala udah capek, tapi... enggak boleh nyerah gitu aja kan?" Tanya Calandra pada dirinya sendiri.
Ingin bebas namun nyatanya gadis itu terjebak di dalam pikirannya sendiri.
Berusaha untuk bangkit, namun gagal untuk kesekian kali.
"Bisma... Bara... Kalian dimana? Cala kok di tinggal..." Lirih Calandra.
Kedua matanya sembab.
Tak berselang lama pintu kamarnya di dobrak.
Brak!!
"Bangun lo sialan!!"
Gadis itu menoleh ke sumber suara. Disana Arga terlihat sedang mabuk.
Bagaimana tidak kedua mata nya nampak memerah.
"Setan jelek kenapa? Cala antar Arga ke kamar ya?" Ujar Calandra seraya berjalan kearah Arga.
Arga tersenyum tipis. Tangan nya menepis tangan gadis itu yang berusaha mendekati nya.
"Lo! Kenapa lo masih hidup! Gue mau lo itu mati!!" Ujar Arga dirinya terlihat benar-benar terpengaruh oleh minuman itu.
Gadis itu menggeleng pelan.
"Udah Ga, jangan gini enggak baik buat kesehatan Arga. Siniin botol nya." ujar Calandra seraya mengambil alih boto dari genggaman Arga.
Namun belum sempat gadis itu mengambil alih botol nya. Arga sudah lebih dahulu membanting botol yang terbuat dari kaca itu ke lantai.
Praaangg!!
Gadis itu lantas menutup kedua telinganya.
Arga tersenyum tipis lalu berjalan menutup pintu kamar dan menguncinya. Setelah itu dirinya beralih menatap gadis malang itu.
"Gue bodoh, gue suka sama jalang!"
"Gue mau dia mati, eh malah gue pelihara dia!!" Ujar Arga ngelantur.
Jujur dirinya benar-benar berada di bawah pengaruh alkohol yang cukup tinggi.
"G-ga..." Lirih Calandra.
"Gue capek pura-pura. Gue mungkin sayang sama dia, tapi dia enggak akan pernah aman di samping gue." Ujar Arga.
Gadis itu terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALANDRA (Slow UPDATE)
Teen FictionGadis murung nyaris tanpa senyuman. Selalu bersembunyi di balik rambut panjang yang ia gerai dan menutupi sebagian wajahnya. Sifat pendiam nya, membuatnya tidak memiliki banyak teman. Bahkan, hanya satu sahabat. BISMA MAHENDRA. Gadis yang selalu men...