~ya? takdir tidak akan tertukar tapi sudah tertakar~
*-*-*-*-*-*
Liku dan tidak nya kehidupan tergantung bagaimana takdir memainkan alurnya.Semesta itu luas tidak ada yang tahu ujungnya.
Sama seperti hubungan yang ia alami saat ini. Terikat karena adanya malaikat kecil dalam dirinya. Namun tidak bisa bersama karena mereka berbeda.
"Hari ini gue berangkat siang aja lah, perut gue kram." Ujar Calandra.
Gadis itu bangkit dari duduknya untuk pergi ke kamar mandi.
Namun belum sempat gadis itu beranjak, pintu kamarnya di buka oleh seseorang.
Dia adalah Arga yang kini berdiri menatap kearah nya dingin.
"Lo enggak masuk?" Tanya Arga.
Gadis itu menggeleng lalu dirinya berjalan memasuki kamar mandi.
Sepersekian detik kemudian pemuda itu menghela nafasnya pelan.
Tak berselang lama rasa sakit di kepala nya mulai terasa.
Akhir-akhir ini dirinya sering merasakan pusing dan kelelahan yang teramat sangat.
"Akh... Jangan sekarang gue mohon, Cala sama anak gue mereka butuh gue." Lirih Arga seraya memegangi kepalanya yang terasa pusing.
"Arga kenapa?" Tanya Calandra.
Arga terkesiap ketika mendengar suara gadis itu.
"Aa-hh... Gue baik-baik aja. Gue berangkat sekolah dulu. Jaga anak gue." Ujar Arga lalu dirinya segera pergi meninggalkan tempat itu.
Disana gadis itu terdiam seraya menatap kepergian Arga.
"Daddy kamu kenapa? Daddy kamu kebiasaan enggak mau cerita sama bunda." Ujar Calandra ya? Dirinya mengadu kepada sang jabang bayi karena perlakuan Arga barusan.
Daripada pusing memikirkan Arga gadis itu memilih untuk merebahkan tubuhnya.
Tidur adalah kata yang tepat untuk saat ini.
*-*-*-*-*-*
*Ruangan dokter*
Disini adalah tempat dimana Arga berada. Dirinya datang untuk mengetahui kondisinya pasalnya rasa sakit yang jarang muncul beberapa hari terakhir ini kembali datang.
Tak berselang lama dokter Tirta datang dengan seorang suster bersama nya.
"Selamat pagi Ga. Bagaimana keadaan mu?" Tanya dokter Tirta.
Arga menggeleng pelan.
"Dok, apa saya masih bisa bertahan. Semakin hari saya merasa lelah dan mual kadang selain itu yang saya takutkan adalah bisa pergi lebih cepat dari perkiraan dokter, walaupun sudah kemoterapi sekalipun." Ujar Arga.
"Arga apapun bisa terjadi, kamu akan bisa sembuh karena semua penyakit itu pasti ada obat nya. Lagipula kamu juga meminum obat yang yang saya berikan untuk kamu bukan? Jangan terlalu membebani pikiran kamu. Istirahat yang cukup, konsumsi makanan yang bergizi. Hindari minum alkohol dan semacam nya. Jangan lupa perbanyak minum air putih. Dan satu hal lagi..." Belum sempat dokter Tirta menyelesaikan ucapannya, Arga menyela nya terlebih dahulu.
"Lakukan yang terbaik dok, ada tanggung jawab yang harus saya pikul saat ini." Ujar Arga.
Dokter Tirta tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALANDRA (Slow UPDATE)
Dla nastolatkówGadis murung nyaris tanpa senyuman. Selalu bersembunyi di balik rambut panjang yang ia gerai dan menutupi sebagian wajahnya. Sifat pendiam nya, membuatnya tidak memiliki banyak teman. Bahkan, hanya satu sahabat. BISMA MAHENDRA. Gadis yang selalu men...