Alasan

47 3 0
                                    


~tanpa kata namun sarat akan makna~

*-*-*-*-*-*-*-*

Takdir adalah rahasia semesta.

"Perut Cala sakit Ga. Hari ini Cala absen ya? Cala mau istirahat aja di rumah, enggak usah sekolah " Ujar Calandra seraya menatap kearah Arga.

"Kita ke dokter ya? Tapi .... Masih sih pagi, pasti dokter Rani pasti masih belum sibuk banget." Ujar Arga.

Gadis itu menggeleng pelan.

"Mau bobo aja." Ujar Calandra.

Tangan Arga terlulur untuk mengusak pucuk kepala gadis itu.

"Yaudah sana bobo, nanti kalau mau apa-apa bilang ya?" Ujar Arga.

Gadis itu mengangguk patuh, setelah nya gadis itu nampak pergi meninggalkan tempat itu.

"Yaudah bobo aja." Ujar Arga.

Setelah itu dirinya pergi meninggalkan tempat itu.

Arga keluar dari kamar gadis nya. Lalu melangkahkan kakinya menuju ke lantai dasar untuk menemui beberapa tikus nakal.

"Ternyata waktu bermain sudah tiba." Gumam Arga seraya menggulung lengan panjang baju nya sebatas siku.

Tak berselang lama beberapa bodyguard miliknya datang menghampiri dirinya.

"Maaf tuan mereka---" belum sempat bodyguard itu menyelesaikan ucapannya Arga menyela nya begitu saja.

"Diam, saya tahu. Siapkan saja apa yang di perlukan, biarkan saya keluar sendiri dulu." Ujar Arga.

Bodyguard itu mengangguk pelan lalu pergi meninggalkan tempat itu.

Sementara itu di dalam kamarnya gadis itu tenggelam dalam pikirannya.

"Cala capek. Dede bayi nya tertekan." Gumam Calandra seraya mengelus perut rata yang kini terlihat sedikit membuncit itu.

Sudah hampir dua bulan setelah kejadian itu.

Hingga di pertemukan dengan masalalu nya kembali. Dan mengetahui sedikit demi sedikit fakta di balik rahasia yang seharusnya tidak perlu di ungkit atau bahkan di ingat saja tidak pantas.

"Gue harus gimana? Arga enggak tahu siapa mereka, terlebih Karan dia? Dia .... Cala sayang Karan tapi ..... itu dulu." Lirih Calandra.

Dengan langkah pelan gadis itu berjalan menuju pintu utama rumah Arga.

Namun belum sempat sampai di pintu utama, gadis itu nampak mendengar kan percakapan antara Arga dan Karan.

"Balikin pacar gue!! Gue masih sayang sama dia!! Balikin atau lo mati!!" Ujar Karan

Arga tersenyum tipis melihat kearah Karan.

"Dia milik gue. Lo bisa apa?" Tanya Arga.

Karan menatap kearah Arga sinis.

"Lo enggak tahu dengan siapa lo berhadapan. Gue Karan Aldebaran gue pacar nya, gue pemilik saham sebesar 80% di perusahaan bokap lo!! Lo enggak takut kalau gue sampe cabut semua investasi di perusahaan bokap lo!!! Lo bakal miskin, dan enggak punya apa-apa!!!" Sarkas Karan.

Arga menghela nafasnya pelan.

"Lo pikir gue perduli?!! Itu urusan lo sama bokap gue!! Gue cuman mau lo jauhin gue dan Cala bisa kan? Lo itu cuman sekedar sampah dari masa lalu nya. Sedangkan gue adalah masa depan nya!! Lo bisa apa?!!" Ujar Arga seraya berjalan kearah Karan.

"Gue bisa bunuh lo." Ujar Karan enteng.

Karan gemertak geraham karenanya. Arga memang benar-benar keras kepala.

CALANDRA (Slow UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang