~setitik rindu, tapi tidak tahu di tujukan untuk siapa~
~kembali ke hilangan setelah sekian lama~
~duka itu telah kembali~*-*-*-*-*-*
Setelah semua yang terjadi, mereka benar-benar tidak saling bertemu, bahkan mengabari lewat chat saja tidak.
Semua seolah-olah mati rasa.
Kelabu, kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana keadaan saat ini.
Langit menurunkan beberapa tetes air, sebelum akhirnya berubah menjadi ribuan liter air hujan yang berlomba-lomba untuk jatuh ke tanah.
Seperti hal nya hujan yang jatuh berkali-kali, namun tidak ada rasa penyesalan di dalam nya.
Malah senantiasa memberikan kehidupan di bumi.
Ingat, Tuhan itu adil pada setiap hamba-nya.
"Luka ini belum sembuh seutuhnya, tapi apakah harus selalu bersedih?." Monoton dirinya.
Gadis itu mengusap wajah nya kasar.
"Akhir dari semua nya, aku tidak menyerah. Hanya saja, dia tidak bersama. Begitu banyak duka kala kita bersama. Namun saat berpisah, kenapa luka ini semakin terasa sakit. Apa dia juga tengah merindukan aku saat ini?." Gumam Calandra pelan.
Tak berselang lama ponselnya berdering.
Gadis itu meraih ponselnya yang di taruh di atas meja.
Arga SeTan Jelek'
Lo, Diam-diam di rumah!!
Nanti bodyguard gue antar barang-barang lo yang tertinggal.
Hanya itu. Namun membuatnya tersenyum tanpa ia sadari.
"Ini adalah akhir, dan kita telah selesai." Lirih Calandra pelan.
Gadis itu menghela nafasnya kasar.
Setelahnya ia nampak tersenyum tipis.
"Benar kata Arga, kita hanya di takdir kan untuk bertemu, bukan untuk bersama." Gumam Calandra.
Gadis itu tersenyum getir, kenapa semuanya seolah-olah menjauhi dirinya.
Mulai dari Bisma, hubungan keduanya tidak sedekat dulu saat masih SMP.
Dan sekarang Arga, padahal ia kira Arga akan tetap bersama nya.
*-*-*-*-*
Saat in Arga tengah berada di dalam kamar nya, dengan satu botol wine untuk menemani dirinya.
Perasaannya seolah-olah di permainkan setelah bertemu dengan gadis itu.
"Shit, apa gue juga harus bunuh dia?." Tanya Arga pada dirinya sendiri.
Setelah semua yang terjadi, keinginan nya adalah membuat keluarga Guntur Brawijaya menderita.
Namun ternyata salah, karena kenyataannya dirinya nyaris terjatuh dalam suatu perasaan yang di namakan Cinta.
Arga meraih ponsel di atas nakas.
" Kalau gue enggak bisa bunuh ayah lo, setidaknya main-main sama lo kayak nya enak. Di tambah keparat itu tidak akan pergi perduli dengan keadaan lo." Ujar Arga.
Setelah mengetikan beberapa angka dirinya lantas menaruh ponselnya di dekat telinga.
Setelah terhubung dirinya lantas memerintahkan orang itu agar melakukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
CALANDRA (Slow UPDATE)
Teen FictionGadis murung nyaris tanpa senyuman. Selalu bersembunyi di balik rambut panjang yang ia gerai dan menutupi sebagian wajahnya. Sifat pendiam nya, membuatnya tidak memiliki banyak teman. Bahkan, hanya satu sahabat. BISMA MAHENDRA. Gadis yang selalu men...