~sadar diri itu perlu~
*-*-*-*-*-*-*
Sore ini Arga mengajak gadisnya pergi ke Cafe.
Dirinya tahu gadis itu jengkel pada nya.
Tapi dirinya juga tahu, bahwa gadis itu tidak akan menolak ajakan nya.
"Cala masih marah sama Arga?" Tanya Arga seraya menggenggam tangan gadisnya.
Gadis itu menggeleng pelan.
Arga tersenyum tipis, gadis itu benar terlihat marah dan jengkel padanya.
"Jangan diemin Arga dong, nanti Arga sayat lengan nya mau?, pakai belati kesayangan Arga?." Tanya Arga.
Gadis itu memalingkan wajahnya dari Arga.
"Mau di jahit hah?!" Tanya Arga agak sarkas.
Gadis itu mendengus sebal karenanya.
Bagi Arga, tidak ada hari tanpa sayat mungkin?
"Mau apa cantik nya Arga?." Tanya Arga pelan lalu dirinya tersenyum tipis.
"Mau main Pokemon Go." Ujar Calandra.
Pemuda itu menghela nafasnya pelan.
"Mana ada gituan, gue enggak punya aplikasi nya." Ujar Arga.
Gadis itu tersenyum tipis.
"Yaudah, mau lihat Cimot beranak." Ujar Calandra lalu menyedot jus mangga milik nya.
Sepersekian detik kemudian, gadis itu merasakan sesuatu mendarat mulus di pipi kanan nya.
Cup
Arga mencium pipinya.
Setelah itu tanpa merasa bersalah, Pemuda itu malah bermain game di ponsel nya.
Gadis itu mematung beberapa saat.
"Jangan Speechless, nanti Arga bikin enggak bisa ngomong." Ujar Arga santai dengan tatapan yang masih fokus pada ponselnya.
Hingga notif itu datang.
Ting!!
+62 85xxxxxxxx
Sorry Hanna ganggu waktu nya bang Aga.
Perut Hanna kram.
Please bang Aga bisa kan bantu Hanna ke rumah sakit?
Sebentar saja, Hanna udah enggak tahan.
Mendengar rentetan pesan yang di kirim kan oleh Hanna untuk nya. Membuat nya merasa tidak tega. Tapi bagaimana dengan gadis nya?
Sementara gadis itu nampak menaikkan sebelah alisnya seraya menatap kearah Arga.
"Kenapa Ga? ada masalah?" Tanya Calandra pelan.
Arga tersadar dari lamunannya.
"Hanna minta di antar ke rumah sakit, kandungan nya bereaksi." Ujar Arga.
Calandra tersenyum tipis, gadis itu menggenggam tangan Arga.
"Yaudah yuk, Cala temani. Kasihan Hanna pasti kesakitan. Kita pulang sekarang." Ujar Calandra.
Arga menggangguk pelan lalu memanggil waiters untuk membayar pesanan mereka.
Setelah itu Arga menggenggam tangan gadisnya, untuk segera pergi meninggalkan tempat ini.
"Khawatir banget ya sama anak nya. Arga mungkin angkuh, sombong dan nakal itu yang orang tahu. Tapi siapa sangka setelah anak nya akan lahir, dia memiliki sifat yang lebih penyayang, dan menurunkan ego nya walaupun sedikit. Selamat Ga, jadi ayah yang baik dan amanah ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
CALANDRA (Slow UPDATE)
Teen FictionGadis murung nyaris tanpa senyuman. Selalu bersembunyi di balik rambut panjang yang ia gerai dan menutupi sebagian wajahnya. Sifat pendiam nya, membuatnya tidak memiliki banyak teman. Bahkan, hanya satu sahabat. BISMA MAHENDRA. Gadis yang selalu men...