~asing , hubungan kita memang hanya seperti orang asing, yang seharusnya tidak pernah kenal sebelumnya, karena pada akhirnya, kita akan kembali asing dalam waktu yang se singkat ini~
*-*-*-*-*-*
Gadis itu menghela nafasnya pelan.
Kaki jenjangnya berjalan menyusuri trotoar. Dirinya tak tahu harus kemana lagi setelah ini.
Sebenarnya Hanna menyuruhnya untuk menginap, tapi dengan alasan Cimot yang belum makan dirinya memilih untuk pulang dan akan menemani wanita itu besok saja.
"Seperti air dan api."
Hari hampir gelap, namun gadis itu masih berkeliaran di jalanan.
"Kangen bunda."
Kruyuk kruyuk
Gadis itu lantas memegangi perutnya dengan tangan kanan nya.
"Lapar, masa makan daun." Ujar Calandra pelan.
Gadis itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling.
Hingga dirinya menemukan penjual martabak manis yang berada tak jauh dari nya.
Gadis itu berlari layak nya anak kecil yang di berikan mainan baru oleh ayahnya. Sangat bersemangat, hingga dirinya menabrak seseorang.
"Sorry, Cala enggak sengaja. Permisi." Ujar Calandra dirinya lantas melanjutkan jalan nya.
"Bang martabak manis satu, masih ada kan?." Tanya Calandra.
"Maaf neng habis. Sisa terakhir di beli oleh mas yang tadi." Ujar pedagang.
"Yah, padahal lapar. Yaudah makasih ya bang." Ujar Calandra lalu gadis itu melanjutkan jalan nya hingga__
"Buat lo."
Gadis itu menoleh ke samping.
"Enggak usah, mau cari makan yang lain aja. Makasih." Ujar Calandra.
Gadis itu lantas berlari kecil meninggalkan tempat itu.
"Ada-ada aja." Ujar pemuda itu.
Lalu dirinya berjalan meninggalkan tempat itu.
Namun belum sempat ia beranjak, dirinya teringat satu hal.
"Adik Ganesh masih hidup?" Monoton nya.
"Apa Ganesh tahu?, atau jangan-jangan ini hanya sebuah permainan agar The King's tidak ikut campur terlalu dalam?" Heran Zasga.
Yap dia adalah Zasga.
Karena sejak awal The King's yang di pimpin oleh Vano memang tidak pernah akur dengan Ganesha.
Terlebih setelah Nando Renaldi tewas karena ulah Ganesha.
Daripada pusing, dirinya akan mengumpulkan anak Seven Oscar's untuk ikut serta. Karena sang ketua, Bara Aldebaran pernah menyukai gadis itu.
Dirinya akan memberi tahu soal kejadian hari ini. Pasti Bara akan memberikan nya imbalan yang sangat menggiurkan.
"Hallo, pecundang itu barusaja melepaskan berlian sendirian."
"Karan di sini, dia pasti akan senang mendengar nya. Dan kita akan mendapatkan bagian besar dari nya."
"Yaudah, gue otw markas."
Tut.
Pemuda itu nampak tersenyum smirk.
*-*-*-*-*-*
KAMU SEDANG MEMBACA
CALANDRA (Slow UPDATE)
Teen FictionGadis murung nyaris tanpa senyuman. Selalu bersembunyi di balik rambut panjang yang ia gerai dan menutupi sebagian wajahnya. Sifat pendiam nya, membuatnya tidak memiliki banyak teman. Bahkan, hanya satu sahabat. BISMA MAHENDRA. Gadis yang selalu men...