Padam 04

74 9 0
                                    

~semua akan terasa asing, sebentar lagi~

*-*-*-*-*-*

Rumah Sakit

Suasananya agak ramai dilantai dasar.

Sementara Arga?, dirinya berada di ruang VVIP.

"Mau di lihat dari sisi manapun, perbedaan ini tetap terlihat begitu nyata."

Gadis itu berjalan di lorong rumah sakit dengan tatapan kosong.

Semua yang terjadi beberapa hari terakhir ini terasa seperti cambukan yang menyakitkan baginya.

Dari kejauhan dirinya melihat seorang pria dengan dua orang bodyguard bersamanya.

"Ayah Arga?."

Gadis itu milih bersembunyi di dekat tanaman yang ada di pot tanaman yang lumayan besar.

"Saya tidak mau tahu, setelah ini cari anak keparat itu. Karena dia nyawa Arga dalam bahaya."

"Baik tuan."

"Dan satu hal lagi, jaga kamar Arga agar tidak ada sembarang orang yang memasuki area kamar inap Arga. Saya tidak mau Guntur datang dan menghabisi Arga kapanpun ia mau."

"Baik tuan."

Setelah itu mereka berjalan menuju ruangan VVIP Arga.

Gadis itu membekap bibirnya kuat-kuat.

Ayahnya bisa menghabisi Arga. Tapi kenapa?.

Gadis itu bangkit dari posisinya, lalu memilih untuk berjalan pulang.

Lagipula Arga tidak akan sudi menerima makanan yang ia bawakan untuk nya.

Di detik berikutnya ponselnya berdering.

Arga Set_aann Jelekk":(

Gue lapar, lo bawa makanan kan?.

Gue tahu Lo di rumah sakit.

Buruan kesini, makanan rumah sakit enggak enak.

Lo lama gua bantai !!

Gua serius!!

Cantiknya Arga;(

Setelah membaca pesan itu hatinya sedikit bahagia.

Bahkan Arga tahu jika dirinya sedang berada di sini.

Senyuman tipis terukir di sudut bibirnya.


*-*-*-*-*-*

Pemuda itu nampak tersenyum tipis seraya menatap kearah layar ponselnya.

Namun semuanya berubah ketika pintu kamarnya terbuka.

Bukaan gadis itu, melainkan sang ayah  yang datang.

"Bagaimana keadaan mu anak ku?" Tanya Gerry.

Arga tersenyum getir.

CALANDRA (Slow UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang