~ada banyak hal untuk menuju sebuah kebahagiaan~
~namun ada pula luka di dalam setiap perjalanan nya ~
~karena hidup bukan cuma tentang bahagia~
~melainkan luka, sebagai sahabat nya ~
*-*-*-*-*-*-*
"Ga! Arga! Setan Jelek! Muka Tua!"
"Bangs*t! Kunyuk berkaki tiga!! Si Tukang misuh-misuh! Hobinya sayat lengan gue! Temenin gue ke pameran ya?" Pinta Calandra.
Namun celotehan gadis itu tidak di gubris sama sekali oleh Arga.
Bahkan pemuda itu lebih memilih untuk pergi menuju kamarnya.
Merasa di abaikan gadis itu menggembungkan pipinya kesal.
"
Iiiih awas aja! Gue sumpahin lo enggak bisa jauh dari gue walau sedetik!!!" Sarkas Calandra.
Setelah itu dirinya memilih pergi meninggalkan tempat itu.
Arga tersenyum tipis karenanya.
"Lo hiperaktif banget sih? Bawaan dari dede bayi ya? Oh iya? Tumben nggak ngidam aneh-aneh biasanya kan bumil ngidam aneh-aneh. Jangan-jangan jagoan Daddy Arga tahu kalau Daddy nya enggak suka di repotin. Raqenza junior emang the best, kayak gue yang bikin sampai capek sendiri... Eh---sialan!!" Umpat Arga kesal.
Biadab! Otak nya kembali traveling.
"Gue gor---" belum sempat Arga menyelesaikan ucapannya beberapa bodyguard nya datang menghampiri dirinya.
"Tuan di bawah ada Dean Alexis bersama beberapa anak buah nya. Juga papa tuan." Terang salah seorang bodyguard itu.
Arga terdiam sejenak.
"Untuk apa mereka berdua kemari? Apa masih kurang puas dengan kematian mama dan juga kepergian Gaga? Kenapa kalian selalu mengusik kebahagiaan ku dan keluarga ku?" Gumam Arga pelan.
Namun saat akan beranjak dari tempat itu dirinya di kejutkan dengan kedatangan Cimot yang seolah-olah minta untuk di gendong oleh nya.
"Loh? Kok Momot di sini. Buna kemana?" Tanya Arga seraya mengambil kucing itu.
Tak berselang lama gadis itu datang seraya berdecak pinggang.
"Siniin anak gue, jangan sentuh dia dengan tangan kotor mu wahai makhluk jahanam!!!" Sarkas Calandra.
Dapat di lihat bahwa gadis itu tengah menahan emosi nya yang memuncak.
"Momot kenapa? Dia bikin ulah?" Tanya Arga seraya menatap kearah Cimot dan Calandra bergantian.
Gadis itu mengangguk.
"Cimot makan sate Cala, dua bungkus! Mangkanya ini mau di keluarin dari perut nya Cimot biar bisa di ambil sate nya!!!" Kesal Calandra.
Pemuda itu nampak terkekeh kecil.
"Yang ada nanti dapat poop Cimot mau? Yang ada jijik sayang?" Ujar Arga.
Gadis itu menggeleng pelan.
"Pokok nya iya, siniin Cimot!! Mau Cala operasi, Cala udah siapin belati nya Arga yang seharga dua M itu!! Kan lumayan agak estetik sedikit sebelum tewas!!" Ujar Calandra.
"Woii!! Gila lo ya!! Anak sendiri mau di eksekusi. Nanti Arga beliin sate sekalian sama gerobak nya. Tapi jangan apa-apain Momot. Dia sahabat Arga kalau Cala lagi ngambek sama Arga. Nanti Arga ganti sate nya." Ujar Arga.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALANDRA (Slow UPDATE)
Novela JuvenilGadis murung nyaris tanpa senyuman. Selalu bersembunyi di balik rambut panjang yang ia gerai dan menutupi sebagian wajahnya. Sifat pendiam nya, membuatnya tidak memiliki banyak teman. Bahkan, hanya satu sahabat. BISMA MAHENDRA. Gadis yang selalu men...