~mau bagaimana lagi, jika harus seperti ini aku kembali dengan mu, lara ku~
*-*-*-*-*-*-*
Ketika perasaan ini kembali di permainkan.
Gadis itu menatap nanar pantulan dirinya di cermin.
Tidak secantik gadis yang di cintai oleh Arga.
Jauh dari kata, sempurna.
"Capek, tapi Arga udah senyum." Monoton gadis itu.
Kini gadis itu nampak mengusak rambutnya kasar.
"Semoga enggak ada masalah yang berarti ke depannya." Gumam Calandra.
Setelah itu dirinya keluar dari kamar mandi.
Sesaat kemudian dirinya teringat akan Arga yang belum makan malam.
Meskipun beberapa saat lalu mereka makan seblak, tapi ayolah, perut Arga seperti susah kenyang jika sudah bucin.
Gadis itu melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya menuju lantai dasar, untuk pergi ke dapur.
Namun belum sempat gadis itu menitih tangga, dirinya di kejutkan dengan kejadian yang baru ia lihat saat ini.
Arga berciuman dengan Lea di ruang tengah.
"A-ar-ga?"
Gadis itu refleks membekap bibirnya dengan kedua tangannya.
Apa lagi ini?
Lantas gadis itu berlari menuju kamarnya lalu dirinya membanting pintu kamar nya dengan keras dan hal itu membuat Arga tersadar.
Dirinya melepaskan ciuman dari Lea.
"Akh sial, bangsat lo!!" Umpat Arga lalu dirinya berlari menitih tangga untuk menghampiri gadis nya.
Disana Lea terdiam.
"Wake up Ga!! Gue pacar lo?! Jangan kayak anak kecil bisa?!!" Teriak Lea namun sepertinya Arga enggan mendengarkan pernyataan yang keluar dari mulut Lea.
"Sial, gue harus bunuh dia!!" Kesal Lea dirinya lantas keluar dari rumah Arga dengan tergesa-gesa.
Bisa-bisanya gadis kampungan itu menyingkir dirinya dari Arga dengan mudah nya.
Di lantai atas tepat nya di depan kamar gadis itu, Arga mengetuk pintu dengan anarkis berharap gadis itu akan membuka kan pintu untuknya.
"Cala, itu enggak bener. Dia datang tiba-tiba, gue enggak ajak dia ke sini. Tadi gue habis dari dapur, terus dia tiba-tiba__" Arga menggantung kan ucapannya.
"Pergi!!"
"T-tunggu Arga bisa jelasin semuanya." Arga berusaha menghalau jalan gadis itu.
"Pergi atau besok pagi lo cuman bisa lihat mayat gue."
"Jangan lakuin hal bodoh, gue enggak suka!!"
"Pergi sialan!!"
"Oke, gue pergi. Gue mohon jangan sakiti diri lo sendiri. Hati gue sakit lihat nya."
Setelah itu Arga benar-benar pergi meninggalkan tempat itu dengan perasaan bersalah.
Setelah kepergian Arga, gadis itu mengusap wajah nya kasar.
"Akh, kenapa sih? Gue ini kenapa? Kenapa harus balik ke rumah ini? Dan kenapa gue harus ngerasa cemburu padahal itu enggan perlu sama sekali." Ujar Calandra pikirannya berkecamuk.
Dirinya merasa sulit mengontrol emosi nya.
"Apa gue harus kabur lagi?" Tanya Calandra pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALANDRA (Slow UPDATE)
Teen FictionGadis murung nyaris tanpa senyuman. Selalu bersembunyi di balik rambut panjang yang ia gerai dan menutupi sebagian wajahnya. Sifat pendiam nya, membuatnya tidak memiliki banyak teman. Bahkan, hanya satu sahabat. BISMA MAHENDRA. Gadis yang selalu men...