~pudar, hilang dan musnah~
*-*-*-*-*-*-*
Suasana malam ini nampak sunyi, pemuda itu terduduk di teras balkon Apartemen miliknya seraya menatap kearah langit luas.
"Gue enggak tahu, kenapa semuanya seolah-olah enggan untuk di lupakan begitu saja." Gumam Arga pelan.
Di detik berikutnya ponsel di saku celananya bergetar.
Saat membuka room chat nya dengan Lea betapa terkejutnya ia.
MY MINE and Beloved ♥️ Baby L
Test!
Cek!
Honey, aku di bawah.
Jemput.
Enggak di jemput, aku bakalan pergi ke rumah Oma yang ada di London.
Enggak balik lagi lho!!
Jemput aku!!!
Arga terkekeh kecil karenanya, dirinya berjalan keluar dari apartemen miliknya.
"Aku datang honey, pokok nya aku akan kasih kamu kejutan besar selama kamu di Indonesia."
Lea memang tidak bersekolah di sini, tapi untuk Arga dirinya kan pindah ke Indonesia.
Lagipula kedua orang tuanya juga setuju akan hal itu, bahkan keduanya juga sempat membicarakan soal pernikahan.
Setelah pintu lift terbuka, pemuda itu lantas mempercepat langkahnya menuju lobby.
Pasti saat ini gadis itu tengah menahan emosi nya.
Dan setelah sampai di lobby, benar saja dugaan nya. Gadis itu terlihat kesal.
"Sorry dear, aku enggak bermaksud bikin kamu sedih. Jangan ngambek ya. Kita jalan-jalan, aku janji enggak akan biarin kamu sedih. Selama di indo, kamu harus happy terus." Ujar Arga lalu mengusak pucuk kepala gadis itu.
Gadis itu mengangguk pelan.
"Mau peluk." Ujar Lea manja.
Arga tersenyum tipis lalu dirinya menarik gadis itu kedalam pelukannya.
"Jangan marah lagi ya?" Ujar Arga.
"Enggak marah, cuman ngambek aja." Ujar Lea.
Arga terkekeh kecil.
"Kamu kok gendutan?" Tanya Arga.
"Kelihatan banget ya, padahal naik dua kilo doang. Janji nanti aku diet kok." Ujar Lea.
Arga terkekeh geli karena nya.
"Enggak usah diet, kamu gendut aku juga tetep sayang kok."
"Basi Ga." Ujar Lea.
Arga tersenyum tipis.
"Tapi cinta aku buat kamu enggak pernah basi." Ujar Arga.
"Terserah." Final gadis itu.
*-*-*-*-*-*
Saat ini gadis itu tengah memasak bubur untuk ia berikan pada Arga.
Meskipun sederhana, se tidak nya dirinya sudah berusaha.
"Arga mau terima enggak ya?, takut di buang. Tapi kan ini makanan, apa mungkin di buang?." tanya gadis itu pada dirinya sendiri.
Seolah-olah tidak memperdulikan apa yang ia katakan barusan dirinya kembali memasukkan bubur ke dalam Tupperware.
Setalah selesai gadis itu meraih tas nya lalu berjalan keluar dari rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALANDRA (Slow UPDATE)
Teen FictionGadis murung nyaris tanpa senyuman. Selalu bersembunyi di balik rambut panjang yang ia gerai dan menutupi sebagian wajahnya. Sifat pendiam nya, membuatnya tidak memiliki banyak teman. Bahkan, hanya satu sahabat. BISMA MAHENDRA. Gadis yang selalu men...