~baru awal, belum sampai akhir dari kisah~
*-*-*-*-*-*-*
Dengan perasaan yang masih sama, namun di momen yang berbeda.
Mereka masih bersama, setelah semua yang terjadi.
"Enak nya kalau punya adek, bisa di ajak main." Monoton gadis itu.
Pemuda itu menoleh menatap kearah gadis nya.
"Adik?, Arga punya k-kok." Ujar Arga pelan.
Gadis itu tersenyum tipis.
"Bohong, katanya Arga anak tunggal kaya-raya." Ujar Calandra.
Arga terkekeh kecil.
"Ada dong, hobi nya ngompol. Suka banget sama__" belum selesai Arga berujar, gadis itu memberikan tatapan mata seolah-olah ingin membunuh.
"S-sabar, ada dong, si bontot namanya Raga Wijaya, hobi nya ngompol, suka banget sama Caca. Enggak bohong." Ujar Arga.
Dirinya memilih untuk tidak banyak bicara.
Gadis itu memberikan tatapan mengintimidasi.
"Kalau bohong, Cala bawa kabur si Cimot." Ujar Calandra.
Arga mengangguk pelan.
Gadis itu benar-benar menggemaskan, sedikit polos namun__ jangan coba-coba untuk macam-macam.
Sekali macam sudah seperti ini.
Dua macam bisa-bisa budeg.
Tiga macam, bisa-bisa tambah cinta.
Dahla, bucin.
*-*-*-*-*-*
Lain hal nya dengan Dylan yang nampak menunggu seorang Arga untuk datang menemuinya saat ini.Pasalnya beberapa saat lalu, Arga sendiri mengirimi dirinya pesan agar menunggu.
Namun apa?, nihil dia tidak datang.
"Ck, sial banget. Tuh anak kalau udah bucin, jangankan lupa sama sahabat dia bisa lupa jalan pulang ke rumah kali ya?. Kayak yang waktu itu sama Lea, dasar bucin." Ujar Dylan seraya terkekeh kecil.
Dirinya tidak menyangka Arga bisa se bucin ini.
Di detik berikutnya ponselnya bergetar.
Notifikasi pesan dari Regan membuatnya mengernyit heran beberapa saat.
Regan Aldebaran
Nanti jam satu siang tunggu saja, ada hal yang akan mengejutkan.
Tunggu!!.
Dylan tersenyum tipis.
"Kalau gue enggak masalah. Jangan lupa, tinggal siapin keranda buat lo sendiri."
Entah kenapa sekarang dirinya merasa ada yang berbeda saat melihat gadis itu.
Namun dirinya enggan menghiraukannya untuk saat ini.
Kedatangan nya kembali adalah untuk Arga sahabat nya.
"Kalau sampai hubungan kalian renggang, kasihan Arga, dia pasti akan benar-benar merasa sedih." Monoton Dylan.
Tak berselang lama dua orang yang terlihat seperti murid SMA datang menghampiri nya.
"Hai bestie!!." Seru pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALANDRA (Slow UPDATE)
Teen FictionGadis murung nyaris tanpa senyuman. Selalu bersembunyi di balik rambut panjang yang ia gerai dan menutupi sebagian wajahnya. Sifat pendiam nya, membuatnya tidak memiliki banyak teman. Bahkan, hanya satu sahabat. BISMA MAHENDRA. Gadis yang selalu men...