Pudar?

61 2 0
                                    

~akankah masih terselip sebuah kebahagiaan?~

*-*-*-*-*-*-*

Di hari yang hampir larut ini.

Pemuda itu masih mengendarai kendaraan beroda empat miliknya mengelilingi jalanan yang mulai sepi.

Dirinya ingin pulang, namun raga nya enggan untuk hal itu.

Pikiran nya benar-benar tidak baik-baik saja. Penyakit ini adalah musibah baginya.

Bagaimana dengan gadis nya?

Apa dia akan baik-baik saja?

Kenapa dulu dirinya tidak membiarkan gadis itu tinggal sendiri lalu mati?

Kenapa harus membawanya bersama, hingga dirinya sendiri tidak bisa melepaskan nya begitu saja.

"Akh, shit kenapa seperti in!!" Kesal Arga.

"Arrgghh!!" Arga membanting stir mobil nya hingga membentur pembatas jalan.

Brak!

"Tolol, bego, goblok!! Sialan!! Kenapa lo malah jadi se lemah ini!!"

"Lo emang nyusahin Ga!!! Gara-gara lo Gaga mati, gara-gara lo juga semuanya hancur. Lo benar-benar pembawa sial!!  Bangsat!!"

Entah sampai kapan pemuda itu menyalahkan dirinya atas semua kejadian itu.

Dan apa mungkin dirinya harus menyalahkan sang adik karena tidak mau jujur soal penyakitnya dan kehamilan Hanna?

"Gue yang salah, gue yang bikin adek gue se brengsek itu. Gue yang brengsek, gue yang salah, gue yang enggak bisa apa-apa!! Sialan!!" Dan kini pemuda itu nampak membentur kan kepalanya pada stir mobil nya beberapa kali.

Entah kenapa perasaannya benar-benar tidak karuan.

Kenapa permasalahan seolah-olah datang silih berganti dalam kehidupannya.

Dirinya juga ingin bahagia bersama dengan gadis nya.

*-*-*-*-*-*

Perasaan yang sama, namun dengan orang yang berbeda.

Pemuda itu meneguk sisa Vodka dari gelas yang berada di dalam genggaman nya.

"Lo juga tahu kalau gue enggak akan bisa jauh dari lo, tapi kenapa lo malah jauhin gue, kenapa?" Gumam Bara.

Pemuda itu adalah Bara Aldebaran. Seseorang yang pernah bertahta di hati gadis bernama Calandra Radea.

"Apa lo baik-baik saja sama Bisma? Apa gue se pengecut itu? Dan apa gue salah minta lo balik jadi milik gue setelah sekian lama?" Tanya  Bara lalu dirinya tersenyum tipis.

Di detik berikutnya ponselnya bergetar, notifikasi pesan dari nomor tidak di kenal.

+62 8xxxxxxxxx

Dia sama Arga

Seolah-olah dia tahu bahwa dirinya tengah merindukan gadis itu.

"Arga?" Dalam hati Bara merasa jika gadis itu memang memiliki hubungan dengan Arga. Tapi apakah itu benar?

Dan itu artinya Arga telah mengambil miliknya lagi?

"Maafin gue kalau cara gue salah, tapi apa lo enggak kangen sama gue? Kita harus sama-sama lagi kayak dulu, lo adalah milik gue. Gue, lo, sama Bisma kita main petasan banting lagi." Ujar Bara.

CALANDRA (Slow UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang