~ketika semuanya benar-benar hilang?~
~akan kah, masih ada sebuah harapan, walau sedikit?~*-*-*-*-*
Ketika semuanya nyaris berakhir, akan kah ada alasan untuk berharap sekali lagi?.
Gadis itu menghela nafasnya kasar.
Saat ini dirinya telah sampai di tempat yang seharusnya.
Kontrakan yang ia sewa untuk tempat bermalam.
Tidak terlalu besar, namun cukup karena dirinya hanya tinggal sendirian di tempat ini.
"Jadi kangen Cimot, dia udah minum susu belum ya?. Maafin Buna, Buna enggak bisa ajak Cimot ikut, kalau Cimot ikut Buna nanti makan apa?. Kan Cimot butuh makanan yang bergizi biar cepat besar." Ujar Calandra pelan.
Tak terasa air matanya menetes tanpa di minta.
Sejenak dirinya teringat saat dimana Arga mengajaknya bermain.
Gadis itu menyentuh salah satu lengan nya. Di sana Arga menggoreskan belati nya.
Senyum getir terlihat dari sudut bibirnya.
"Nanti Arga main sama siapa?, Kan Cala enggak di rumah. Jangan sayat Cimot ya, kasihan dia masih kecil." Monoton gadis itu.
Pilu, ini semua seperti terkesan seperti mimpi
Namun nyatanya tidak demikian.
Saat ini semua kebahagiaan yang pernah ia impikan bersama dengan Arga hanya sebatas mimpi.
Kenyataannya Arga memang membencinya, teramat sangat.
Sadar adalah kata yang tepat untuk dirinya.
*-*-*-*-*
Di lain tempat, pemuda itu nampak memikirkan sesuatu.
Apa dirinya terlalu kasar pada gadis itu?.
Ah tidak mungkin.
Tapi itu mungkin saja.
Kenapa dengan dirinya, kenapa harus seperti ini?.
"Harusnya sejak awal gue biarin dia sendirian. Toh jika dirinya meninggal itu akan lebih baik." Gumam Arga seraya mengusap wajahnya kasar.
Entah kenapa saat ini, perasaan bersalah menggerayangi pikiran nya.
Sebenarnya dalam hati kecilnya dirinya baik-baik saja.
Bahkan selalu menunggu hari ini terjadi.
Namun kenyataannya, semuanya seolah-olah berbanding terbalik saat ini.
"Shit, gue capek. Kenapa harus anak dari keparat sialan itu!!." Kesal Arga kakinya menendang udara.
Semuanya terasa begitu membingungkan.
Antara rasa benci, cinta dan sekarang apa?. Apakah dirinya juga harus mencari gadis itu dan berharap gadis itu mau kembali bersamanya?. Begitu?.
*-*-*-*-*-*
Mereka hanya bertemu, lalu pergi seolah-olah melupakan kenangan saat masih bersama.
Gadis itu baru saja selesai membersihkan dan merapikan tempat tinggalnya yang baru.
Tempat sederhana, dengan perabotan rumah tangga sederhana, jauh dari kata mewah namun tidak masalah, selagi masih bisa melindungi diri dari panas terik nya matahari juga malam yang gelap dan dingin nya angin malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALANDRA (Slow UPDATE)
Novela JuvenilGadis murung nyaris tanpa senyuman. Selalu bersembunyi di balik rambut panjang yang ia gerai dan menutupi sebagian wajahnya. Sifat pendiam nya, membuatnya tidak memiliki banyak teman. Bahkan, hanya satu sahabat. BISMA MAHENDRA. Gadis yang selalu men...