~Lelah, namun kaki masih harus terus melangkah~
*-*-*-*-*-*
Miaww
Miaww
Miaww
Miaww
Suara itu, memenuhi kamar minimalis miliknya.
Gadis itu bangkit dari duduknya, meraih kucing itu dan membawanya ke dekat jendela.
"Anak nya bunda, tahu aja kalau udah pagi. Mau keluar halan-halan, apa mau mandi dulu?. Hayo lohh, bingung Cimot bingung kan??." Tanya Calandra seraya mengangkat tubuh Cimot sejajar dengan wajah nya.
"Utututu, udah tambah gembul pipinya, iya dong, siapa dulu bunda nya." Ujar Calandra lagi dan lagi dirinya di buat gemas dengan suara Cimot yang menggemaskan baginya.
Cklek
Pintu terbuka sempurna.
Disana Arga berdiri dengan segaram Osis nya.
"Ayo berangkat." Ujar Arga.
Calandra menaikkan sebelah alisnya.
"Cala belum mandi, untung si Cimot datang bangunin Cala. Tunggu bentar Cala mau mandiin Cimot, habis itu kasih dia sarapan terus Cala mandi, janji.." Ujar Calandra.
Arga mendengus sebal.
"Gue yang mandiin Momot, lo buru siap-siap. Ini udah hampir telat by." Ujar Arga lalu dirinya berjalan menghampiri gadis itu dan mengambil alih Cimot.
"Oke, dahh anak bunda." Ujar Calandra seraya mengelus punggung kucing itu.
Arga tersenyum tipis.
Setelah itu gadis itu pergi menuju kamarnya, dan Arga dia yang memandikan si Cimot.
*Kamar Mandi*
Setelah sebelumnya pemuda itu telah menyiapkan air hangat untuk memandikan Cimot, dan juga menyiapkan handuk serta shampo untu kucing.
"Ih anak ayah Arga enggak rewel. Seneng mandinya ya?."
Miaww
Miaww
Arga di buat gemas dengan tingkah laku Cimot yang kian menggemaskan.
Saat ini Arga memberikan shampoo pada punggung kucing itu, lalu memijatnya secara perlahan.
Kucing itu menggeliat lucu, setelah itu dengan pelan tangan kanan nya meraih air dengan gayung.
"Anak Ayah, mandi pake gayung pink bunda Cala." Kekeh Arga.
Entah kenapa, hal seperti ini mampu membuatnya bahagia.
Membilas bulu kucing lalu kembali me mijat tubuhnya lembut dan perlahan.
Hampir setengah jam ritual mandi untuk si Cimot.
Saat hendak keluar dari kamar mandi dengan Cimot yang terbungkus oleh handuk serta seragam OSIS nya yang basah kuyup.
Disana, Calandra sudah berdiri dengan kedua tangannya di depan dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALANDRA (Slow UPDATE)
Teen FictionGadis murung nyaris tanpa senyuman. Selalu bersembunyi di balik rambut panjang yang ia gerai dan menutupi sebagian wajahnya. Sifat pendiam nya, membuatnya tidak memiliki banyak teman. Bahkan, hanya satu sahabat. BISMA MAHENDRA. Gadis yang selalu men...