Jalan Tengah?

75 2 0
                                    

~dari setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya, semuanya memiliki jalan tengah nya masing-masing~

*-*-*-*-*-*-*

Bell pulang sekolah berbunyi beberapa menit yang lalu. Namun dirinya masih enggan untuk meninggalkan tempat itu.

Benak nya mengatakan jika dirinya sudah bukan seorang gadis karena adanya janin di dalam rahim nya.

Usia kandungan yang masih terlalu muda, dirinya juga masih duduk di bangku SMA. Lalu apa yang lebih buruk dari itu?

Tak berselang lama gerimis turun secara bergantian.

Buna harus gimana? Buna takut. Batin Calandra.

Tak berselang lam dirinya merasakan seseorang berada tak jauh darinya dan memberikan jaket miliknya kepada gadis itu.

Gadis itu menoleh kearah samping, disana Arga berdiri menatap dirinya.

"Jangan kayak anak kecil bisa? Gue enggak mau anak gue kenapa-kenapa." Ujar Arga dengan nada datar.

Gadis itu menundukkan kepalanya menatap ke bawah dimana kaki nya yang terkena terpaan air hujan.

"Lo ikut gue pulang ke rumah, enggak ada penolakan." Ujar Arga tak berselang lama mobil berwarna hitam milik Arga sampai dengan dua orang bodyguard.

Kedua bodyguard itu berjalan seraya membawa payung untuk tuan nya.

"Kalian bawa motor saya. Biarkan saya membawa anak keparat ini bersama saya. Kalian mengerti?" Tanya Arga.

"Mengerti tuan." Mereka mengangguk serempak.

Arga mengambil alih salah satu payung yang berada di genggaman bodyguard itu lalu membukanya setelah itu dirinya lantas menggenggam tangan gadis itu.

Genggaman tangan yang kuat, dan seolah-olah meluapkan emosi nya saat ini.

"Kita ke rumah sakit, gue enggak mau anak gue kenapa-kenapa gara-gara kelakuan lo." Ujar Arga lalu dirinya membuka kan pintu mobilnya untuk gadis itu.

"Masuk." Ujar Arga pelan tapi menusuk.

Gadis itu menurut, Arga benar-benar menyeramkan saat tengah marah.

Setelah itu Arga nampak menutup pintu mobilnya dengan kasar.

Setelah Arga masuk dirinya lantas memasang seatbelt lalu menyalakan mesin dan melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.

"G-ga, pelan-pelan." Lirih Calandra.

Namun Arga enggan melakukannya.

"Diem lo! Bacot mulu!" Kesal Arga seraya menambah laju mobilnya.

Gadis itu menghela nafasnya kasar. Perasaannya benar-benar tidak enak saat ini.

Arga bisa saja nekat. Nekat untuk membunuhnya dan sang jabang bayi saat ini.

Setan jelek jangan aneh-aneh, kasihan Dede bayinya takut lihat ayahnya yang sedang kesetanan kayak gini. Batin Calandra.

CALANDRA (Slow UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang