~inikah bahagia itu?~
*-*-*-*-*
Setelah duka akan ada bahagia.
Namun setelah bahagia apa akan ada sebuah duka?
Riuh rendah di tengah kebisingan yang di timbulkan oleh sekelompok orang.
Di sini, tempat dimana semuanya terjadi.
"Gue harus gimana? semuanya benar-benar di luar dugaan gue selama ini. Gue pikir gue bisa bunuh anak keparat sialan itu, tapi? gue enggak bisa. Dia terlalu buat gue jatuh__ jatuh yang terlalu dalam!!" Ujar Arga frustasi.
Terpaan angin malam menusuk hingga ke tulang.
Ingin berlari namun kaki enggan melakukannya.
Kenapa harus ada masa lalu yang seperti ini?
Kapan kesakitan ini akan berakhir?
Ting!
Arga merogoh ponsel di saku celananya.
085xxxxxxxxx
Se susah apa buat lo bunuh anak dari si pecundang itu?!!
Gue capek ingatin lo terus-terusan Arga Raqenza!!
Setelah ini gue yang akan bertindak tanpa nunggu keputusan dari lo.
Lo bego kalau soal cinta!!!
Soal CINTA!!!
Arga menatap nanar layar ponselnya.
Benar adanya.
Dari dulu Arga memang tidak ahli dalam bidang itu.
Namun saat bersama dengan Calandra semuanya berubah.
"Gue takut lo ninggalin gue, My Little Girl."
*-*-*-*-*-*
Calandra sibuk berjalan kesana-kemari untuk mencari keberadaan si Cimot.
Sudah sejak dua jam lalu dirinya belum bertemu dengan si Cimot, padahal biasanya juga si Cimot tidak pernah jauh dari pengawasan nya.
Tapi yang terjadi malah sebaliknya.
"Cimot..., bunda di sini. Minum susu dulu yuk. Jangan main petak umpet, bunda enggak bisa cariin Cimot. Nanti bunda beliin mainan baru, tapi Cimot sini dongg. Iiih sayang, ARGA!!!!" seru Calandra pada akhirnya.
Tak ada yang datang.
Sepertinya si Cimot tengah mengerjai dirinya.
"Yaudah deh, Cimot mah nakal sama bunda. Nanti bunda cari anak baru aja, soalnya Cimot jahat sama bunda nya!!" Kesal Calandra.
Saat akan beranjak dari tempat itu, dirinya di kejutkan dengan Arga yang datang seraya menggendong Cimot.
Raut wajahnya berubah seketika.
"Iiihh, pengin aku jual jantung nya. Mengesalkan sekali kamu ini. Siniin Cimot mau di susu in." Ujar Calandra seraya berjalan menghampiri Arga lalu mengambil alih si Cimot dari dekapan Arga.
"Eh-eh eh, jangan kdrt. Si Momot habis aku mandiin, lagian jadi bunda kok enggak becus. Anak nangis enggak di urus!!." Sinis Arga.
Calandra tidak menggubris nya.
"Ututuuu, anak bunda udah wangi. Kita minum susu dulu ya di kamar." Ujar Calandra lalu membawanya pergi.
Arga tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALANDRA (Slow UPDATE)
Roman pour AdolescentsGadis murung nyaris tanpa senyuman. Selalu bersembunyi di balik rambut panjang yang ia gerai dan menutupi sebagian wajahnya. Sifat pendiam nya, membuatnya tidak memiliki banyak teman. Bahkan, hanya satu sahabat. BISMA MAHENDRA. Gadis yang selalu men...