1

5.5K 338 5
                                    

Kamu boleh mengejar apa yang kamu mau tapi ada hal yang harus kamu tahu bahwa gak semua hal yang kamu kejar dapat kamu raih.

●●●●●

Raphael mungkin di kenal sebagai sosok laki-laki yang lumayan pintar. Tidak ada yang bisa menebak karakternya kecuali sahabat terdekatnya.

"Tumben baru datang?" tanya Novan pada Raphael yang baru saja selesai memarkirkan motor ninja warna hitam.

"Macet di jalan," jawab Raphael.

Novan tahu bahwa apa yang dikatakan Raphael hanyalah kebohongan semata. Raphael tidak biasanya berangkat dari rumah jam segini.

"Evan mana?" tanya Raphael ketika tidak mendapati motor Evan di parkiran.

"Gak tau, belum datang mungkin," balas Novan.

Raphael hanya mengangguk singkat. Ia masih duduk di atas motornya. Namun netranya menyorot pada perempuan yang berdiri di depan gerbang. Perempuan yang sanggup membuatnya emosi.

"Gue ke kelas," pamit Raphael ketika perempuan itu berjalan ke arahnya.

"Ish, RAPHAEL!"

"Jangan teriak-teriak," tegur Ruby pada Lauren.

Lauren mencebik kesal. Sampai kapan Raphael akan terus menghindarinya?

"Mel, suruh dong cowok lo bujuk Raphael supaya mau nerima gue," ujar Lauren pada Melda.

Melda menautkan alisnya bingung. Mana mungkin ia bisa melakukan hal seperti itu.

"Lakuin aja sendiri," tolak Melda berjalan mendekat ke arah kekasihnya, Novan.

"Giliran di datangin sama gue dia kabur giliran di datangin tuh cewe dia berhenti," dumel Lauren memandang Raphael dengan siswa perempuan di koridor.

"Lo kelihatan kurang tidur," ujar Shila.

Raphael tersenyum tipis. "Gue gak bisa tidur Shil."

"Masih kepikiran?"

Raphael mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Shila. Setiap hari bahkan setiap jam Raphael selalu memikirkannya.

"Gue gak bisa tenang kalau gue belum dengar suaranya," kata Raphael memberitahu.

Shila tersenyum sangat tulus. Ia mengelus lembut punggung tangan Raphael.

"Gue yakin secepat mungkin lo bakal dengar suaranya," Shila menjeda ucapannya lalu ia memandang mata terang Raphael. "Bukan hanya lo, tapi gue juga."

"Anjing," maki Lauren membuat Novan, Melda dan Ruby berjengit kaget.

"Mulot lo haram bener," ujar Ruby.

"Bisa-bisanya tuh perempuan nyentuh cowo gue!" hardik Lauren tidak terima.

Novan terkekeh sinis. "Sejak kapan Raphael sama lo pacaran?" tanyanya sarkas.

"Jangan terlalu berharap sama apa yang sebenarnya gak bisa lo dapatin. Jangankan buat lo dapatin, lo sentuh juga gak bisa," ujar Evan yang tiba-tiba berjalan melewati mereka semua.

DARK CLOUD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang