"Aku percaya kamu,
aku selalu percaya kamu."-Flora Charlotte.
●●●●●
Hari ini adalah hari terakhir ujian kelas 12. Ini berarti hari ini adalah hari terakhir mereka semua menjadi seorang siswa dari sama SMA Holden.
Tidak ada acara perpisahan seperti biasanya. Kali ini SMA Holden hanya membuat acara makan bersama di sekolah. Tidak ada liburan ke luar kota atau perayaan apapun.
Seperti sekarang seluruh siswa kelas akhir dan para guru juga kepala sekolah tengah menyantap makanan yang sudah dipersiapkan sedari tadi. Selesai ujian mereka semua langsung berkumpul di tengah lapangan yang luas.
Hal ini dilakukan untuk mengakhiri masa seragam putih abu-abu. Mereka semua menyantap segala jenis makanan yang tersedia. Meskipun awalnya banyak siswa yang berprotes karena acara perpisahan ditiadakan tapi tetap saja mereka tidak bisa melakukan apapun selain mengikuti kemauan pihak sekolah.
"Gak seru gak ada acara perpisahan," celutuk Novan.
"Lo mau berontak sekalipun kalau keputusan udah a ya bakal tetap a," balas Ruby.
Raphael, Evan, Novan, Shila, Melda, Lauren dan Ruby duduk secara melingkar meski tampak Raphael menjauhi Lauren tapi tetap saja mereka sudah terlanjur menjadi teman.
"Gue nanti malam akan adain party di hotel," cetus Rio, salah satu teman sekelas Lauren.
"Lo semua ikutan datang aja. Ini acara terbuka untuk seluruh kelas 12. Anggap aja ini acara perpisahan yang kita buat sendiri," lanjut Rio.
Rio yang duduk di belakang mereka terus mengeluarkan bujuk rayu agar ketujuh orang itu mau menerima ajakannya.
"Lau, lo juga harus ikut. Lo juga Mel sama Ruby. Temen sekelas pada ikut semua soalnya," papar Rio.
"Gue ikut deh," cetus Novan. "Sekalian jagain Melda."
"Lo gak ikut Rap?"
"Lo aja Van. Gue di rumah aja atau gak gue jalan-jalan sama Flora," jawab Raphael.
"Ayok ikutan," ajak Shila pada Evan.
Evan mengangguk singkat, mungkin tidak masalah jika mereka ikut lagian ini juga acara untuk mereka semua.
"Gak seru lo, Rap. Masa lo mau bucin di saat teman-teman lo pada nangis karena masa sekolah udah selesai," sarkas Rio.
Raphael ragu, haruskah dia menerima ajakan Rio? Masalahnya Raphael sangat tahu jika di dalam pesta itu akan ada minuman keras. Raphael tidak pernah menyentuh alkohol seumur hidupnya.
Rio yang mengerti pola pikir Raphael hanya terkekeh kecil. Rio pernah berteman baik dengan Raphael saat masih kelas 10. Mereka berdua tergabung di eskul paskibra.
"Tenang, Rap. Gak ada pemaksaan buat minum alkohol. Lagian banyak minuman segar lainnya. Lo gak perlu cemas," ungkap Rio.
"Yaudah, gue ikut," putus Raphael.
●●●●●
Flora yang sedang memotong timun jadi terhenti ketika merasakan ada seseorang yang sedang memeluknya dari belakang.
"Aku pulang," bisik Raphael.
Flora tertawa kecil. "Seharusnya kamu pulang ke rumah kamu bukan ke rumah aku."
Raphael membalikan badan Flora. Menatap wajah perempuan yang berhasil membuatnya tidak bisa memalingkan hatinya.
"Kangen kamu makanya aku pulang ke sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK CLOUD (END)
Teen FictionRaphael, seseorang yang begitu sangat sulit ditebak. Banyak orang yang mengira bahwa Raphael tidak punya pacar termasuk Lauren, sosok gadis yang sangat suka pada Raphael. Tapi siapa sangka bahwa sebenarnya Raphael memiliki kekasih. Flora, pacarnya y...