Aku berharap Tuhan mengabulkan doa aku untuk terus bersama kamu, sekarang dan selamanya.
-Flora Charlotte.
●●●●●
Melda, Ruby dan Evan mengerutkan kening saat melihat Lauren keluar dari mobil Anggara.
"Gue pamit dulu," ujar Anggara.
Kecewa membekas di mata Anggara, dia masih sangat sulit menerima kenyataan ini. Siapa yang harus dia salahkan? Lauren yang tidak bisa jaga diri atau dirinya yang terlalu menyukai Lauren?
"Makasih, hati-hati."
Anggar mengangguk singkat, melempar seulas senyum pada tiga orang yang menatapnya dengan tatapan yang berbeda-beda.
Setelah mobil Anggara menghilang barulah mereka semua mendekati Lauren.
"Lo dari mana?"
"Lau, lo gak pa-pa?"
"Muka lo kok pucat? Lo sakit?"
Rentetan pertanyaan itu membuat Lauren semakin sakit. Apa yang harus dia katakan kepada teman-temannya?
"Gue--- gue habis dari rumah sakit."
"HAH, RUMAH SAKIT? LO KENAPA?"
"Gue gak enak badan. Terus minta tolong sama Anggara buat anterin gue ke rumah sakit," ujar Lauren berbohong.
Melda menelusuri wajah Lauren.
"Lo gak lagi ngerahasiain sesuatu dari kita, kan?"
Lauren tertawa canggung. "Nggak, gue gak ada apa-apa. Gue fine."
"Terus apa kata Dokter? Lo sakit apa?" ujar Ruby melirik plastik obat yang ada di genggaman Lauren.
"Gue kecapekan," jawab Lauren menyembunyikan plastik obat itu ke belakang tubuhnya.
"Gue pengen istirahat. Maaf, lo bertiga boleh pulang dulu gak?"
"Kita pamit. Lo cepat sembuh ya," jawab Novan cepat.
Novan menarik pergelangan tangan Melda dan melirik Ruby agar ikut pergi dari sana.
"Thanks, kalian hati-hati di jalan."
"Cepat sembuh, Lau. Kalau ada apa-apa langsung kabarin kita," ujar Ruby mendapat anggukan kepala dari Lauren.
"Kenapa kita pulang?" tanya Melda ketika sudah masuk ke dalam mobil.
"Lauren aneh. Dia benar-benar lagi nutupi sesuatu dari kita," ucap Novan.
"Gue juga ngerasain itu. Gue gak percaya sama apa yang Lauren bilang," timpal Ruby.
"Apa kita langsung tanya sama Anggara?"
●●●●●
Lauren : gue butuh bicara sama lo.
Lauren : ke rumah gue sekarang.
Lauren : gue gak main-main. Lo harus tau hal ini.
Lauren : kalau lo gak mau datang gak masalah biar gue yang ke rumah lo.Tangan Raphael gemetar, dia sangat takut membaca pesan-pesan yang dikirim Lauren.
Perasaannya mendadak tidak enak, seperti ada bencana besar yang sedang menunggunya.
Lauren : gue ke sana.
Raphael : gak perlu. Gue yang ke sana.
Lauren : sekarang.
Raphael : gue ke rumah Flora dulu.
Lauren : ini jauh lebih penting dari flora.
Lauren : sekarang atau flora bakal tau?
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK CLOUD (END)
Teen FictionRaphael, seseorang yang begitu sangat sulit ditebak. Banyak orang yang mengira bahwa Raphael tidak punya pacar termasuk Lauren, sosok gadis yang sangat suka pada Raphael. Tapi siapa sangka bahwa sebenarnya Raphael memiliki kekasih. Flora, pacarnya y...