28

2.4K 141 9
                                    

Selalu ada kesempatan kedua bagi orang yang mau berubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selalu ada kesempatan kedua bagi orang yang mau berubah.
-Novan.

●●●●●

Shila tidak tahu harus bersikap seperti apa. Evan sudah menjelaskan semuanya.

Shila bingung apakah dia harus marah atau tidak.

Apa ini emang kesalahan Shila? Evan seperti itu juga karena Shila, kan?

"Aku tau aku udah nyakitin kamu, Shil. Aku minta maaf," mohon Evan menggenggam erat-erat tangan Shila.

Tapi respon yang diberikan Shila justru berbanding terbalik dengan ekspetasi Evan. Evan pikir Shila akan marah tapi Shila malah tertawa kecil.

"Gak apa. Aku ngerti suasana hati kamu saat itu," ujar Shila mencoba menahan amarahnya.

Bohong jika Shila mengatakan dia baik-baik saja. Tidak ada satu orangpun wanita yang akan menerima jika pacarnya menjemput perempuan lain tanpa sepengetahuan dirinya.

Tapi Shila sadar diri, Evan melakukan itu karena keputusan Shila yang masih terus ingin menutupi hubungan mereka.

Shila tidak akan memarahi Evan, Shila hanya tidak mau Evan semakin melakukan hal itu lagi. Shila tidak mau hubungan mereka akan renggang.

"Lain kali jangan diulangin ya," pesan Shila mencubit pelan pipi Evan.

Shila adalah aktor yang baik karena bisa menutupi rasa sakitnya.

Evan tertegun. Apa dia telah menggores hati Shila?

"Kenapa kamu gak marahin aku? Kamu gak sakit hati?"

"Bagian mana yang bilang aku gak sakit hati?" tanya Shila tersenyum sendu.

"Aku sakit hati kalau itu yang mau kamu tau. Tapi aku bisa apa? Kamu kayak gini karena aku. Kalau aku marahin kamu itu akan terkesan egois. Aku gak berhak buat terlalu egois sama kamu," papar Shila.

"Van, aku sayang sama kamu. Tapi aku gak akan minta kamu buat netap sama aku. Kalau kamu emang udah gak tahan kamu boleh pergi. Aku gak akan memaksa lagi," ungkap Shila.

"Aku sadar selama ini aku udah terlalu egois jadi perempuan. Aku gak pernah bisa ngertiin kemauan kamu. Aku selalu menomor satukan keinginan aku. Aku emang gak akan pernah bisa buat kamu bahagia. Maaf, Van. Pacar kamu ini bukan wanita yang sempurna." Evan merasa ada yang meremat kuat hatinya. Perkataan Shila sanggup membuatnya kehilangan kata-kata. Evan tidak tahu kalau perilakunya semalam sudah menyakiti hati Shila sampe sedalam ini.

"Jangan pernah berpikir kalau aku malu buat ngakuin kamu ke dunia. Aku sama sekali gak malu. Aku cuma mau nepati janji aku sama Flora. Banyak orang yang bisa berjanji tapi gak semua orang bisa menepati janji tersebut dan aku gak mau jadi orang yang seperti itu," ujar Shila semakin membuat Evan terdiam membisu.

DARK CLOUD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang