16

2.3K 166 4
                                    

Capek sama dunia tapi sadar bahwa dunia gak minta untuk terus dikejar.

●●●●●

S

udah tiga minggu berlalu dan itu artinya hanya tersisa waktu seminggu lagi untuk menunggu Flora sadar.

Raphael sudah ikhlas jika emang Flora tidak akan pernah membuka matanya lagi. Raphael akan melepaskan Flora dengan penuh senyuman begitu juga dengan Shila dan Evan.

Raphael juga telah menceritakan segalanya kepada Novan. Awalnya Novan merasa marah tapi hanya sebentar.

"Gue gak tau kalau selama ini lo nanggung beban seberat ini," ujar Novan pada Raphael.

"Kenapa lo gak bilang dari awal? Gue jadi merasa bersalah karena sering ngerepotin lo dalam hubungan gue sama Melda," lanjut Novan lagi.

"Gak tau kenapa gue ngerasa kalau masalah gue khusus buat gue. Gak tau kenapa gue sulit untuk berbagi cerita sekalipun sama temen sendiri," ungkap Raphael.

"Tapi sekarang gue lega karena lo udah tau. Gue minta maaf kalau sempat bikin lo gak nyaman sama alur pertemanan kita. Maafin Shila sama Evan juga," pinta Raphael.

Novan terkekeh pelan. "Gue gak pernah marah atau bahkan benci sama lo semua. Gue cuma ingin lo semua juga melibatkan gue."

"Jadi sekarang lo tinggal nunggu seminggu lagi buat melepaskan semuanya?"

Raphael mengangguk. "Apa menurut lo ini keputusan yang benar?"

"Gue gak bisa bilang benar atau salah. Karena yang rasain dan jalani itu lo sendiri. Gue cuma bisa dukung apapun keputusan lo. Setidaknya lo udah pernah berjuang walau hasilnya tetap tidak sesuai sama keinginan lo, gue salut sama lo. Gue bangga jadi teman lo," papar Novan.

"Lo harus yakin sama keputusan yang udah lo ambil. Jangan setengah-setengah lo harus bisa meyakinkan diri lo sendiri kalau ini emang keputusan yang terbaik buat lo dan Flora."

"Thanks," balas Raphael.

"Lo kapan mau jenguk Flora? Gue pengen lihat pacar lo."

"Sekarang mau?" ajak Raphael.

"Boleh, kalau gitu gue bilang sama Melda dulu gue yakin dia pasti udah denger cerita ini dari Lauren."

"Sekalian ajak Melda aja," ujar Raphael.

"Serius? Yakin lo?"

"Gue hari ini mau tidur di rumah sakit jadi biar lo bisa balik sama Melda ntar," jawab Raphael.

Novan tidak bodoh untuk tidak dapat melihat kesedihan di mata Raphael. Novan tahu kalau ini adalah hal yang sangat berat bagi Raphael.

"Lo kuat. Gue yakin lo pasti bisa laluin semua ini dengan baik," ucap Novan dalam hati.

●●●●●

"Raphael udah buka semuanya. Terus kapan giliran kita?"

Shila menghela napas malas. Kenapa Evan membahas masalah ini lagi.

"Seminggu lagi Van. Setidaknya kasih aku waktu untuk benar-benar bisa buka hubungan kita. Lagian aku bingung apa ada pengaruhnya kalau kita publish hubungan kita ini?"

"Gak ada pengaruh apa-apa. Tapi setidaknya dengan itu bisa menyelamatkan perasaan orang lain," ujar Evan ambigu.

"Maksud kamu?"

"Kita berdua gak pernah tau apa ada orang yang suka sama kita secara diam-diam atau gak. Jadi kalau kita buka hubungan kita otomatis itu akan membuat orang tersebut sadar akan perasaannya yang salah tempat."

DARK CLOUD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang