49

2K 104 25
                                    

Kamu laki-laki hebat, terlepas apapun yang terjadi sekarang, kamu tetap laki-laki yang baik di mata aku.

-Flora Charlotte.

●●●●●

Dengan langkah berat Raphael berjalan memasuki rumah Flora. Hatinya begitu sakit. Raphael tidak tahu apa setelah ini Flora akan membencinya atau memaafkannya, tapi mungkin opsi pertama adalah hal yang tepat.

Raphael masih belum menekan bel. Padahal ia sudah berdiri di depan pintu. Raphael ragu, haruskah Raphael melakukan hal sekejam ini pada gadisnya yang tidak tau apa-apa.

Raphael terperangah, pintu sudah terbuka lebih dulu. Sosok Flora ada di depan matanya. Gadis yang begitu ia sayang. Raphael tidak akan pernah bosan untuk mengatakan bahwa Raphael mencintai Flora, selalu mencintai perempuan itu.

"Flo,"

"Rap,"

Mereka berdua terdiam ketika sama-sama memanggil nama satu sama lain.

"Kamu dulu," ujar Raphael.

Flora menarik tangan Raphael, membawa kekasihnya duduk di bangku panjang yang terletak di halaman depan.

"Kamu kemana aja semalam? Kenapa gak jadi datang?"

Bolehkah Raphael membunuh dirinya?

"Aku ada urusan."

"Terus kenapa gak ngabarin aku? Kamu tau gak kalau aku nungguin kamu. Aku takut kamu kenapa-kenapa. Aku tau kamu laki-laki yang kuat. Kamu pasti bisa jaga diri kamu. Tapi tetap aja, sebagai pacar kamu, aku pasti khawatir sama kamu."

Raphael merasa ada yang meremat kuat hatinya. Seperti ada ribuan belati yang menikam seluruh tubuhnya.

"Aku minta maaf," ujar Raphael mencium tangan Flora.

Flora tertegun. Bukan karena perlakuan Raphael, tapi suara laki-laki itu.

Flora menangkup pipi Raphael. Menatap mata kekasihnya, mencari hal yang disembunyikan oleh Raphael belakangan ini.

"Kamu lagi ada masalah?"

Raphael diam, mulutnya seakan terkunci rapat.

"Aku pacar kamu, kan?"

Raphael mengangguk dengan seulas senyum tipis.

"Kalau gitu kamu harus berbagi sama aku. Kasih tau aku hal yang aku gak tau," ujar Flora.

"Maaf..."

Flora mengernyit.

"Maaf buat apa? Kamu kan gak ada salah apa-apa sama aku."

"Ada, Flo. Aku punya banyak salah sama kamu," ujar Raphael dalam hati.

"Raphael,"

"Maaf---"

Flora sama sekali tidak mengerti kenapa Raphael terus meminta maaf kepadanya.

"Aku buat kesalahan, Flo. Aku buat kesalahan besar. Aku---" Raphael menjeda ucapannya. Memperhatikan wajah Flora yang tampak kebingungan.

Raphael ingin menghentikan waktu, Raphael ingin terus berada di dekat Flora.

"Flo," panggil Raphael dengan suara beratnya.

"Aku sama Lauren---"

"Selingkuh?" potong Flora cepat.

Lalu setelah itu Flora tertawa, ntah kenapa gadis itu tertawa sampai memukul bahu Raphael. Seolah dia baru saja mendengarkan hal yang begitu lucu.

DARK CLOUD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang