Aku ingin mempertahankan kamu, tapi terkadang kenyataan membuat aku harus melepaskan kamu.
●●●●●
"Kamu emang ingin aku pergi?"
"Kamu udah beneran ikhlasin aku?"
"Apa kamu udah gak sayang sama aku?"
"Kamu udah gak mau nunggu aku lagi?"
"Kamu menyerah sayang?"
Raphael terbangun dari tidurnya. Jantungnya berdetak sangat cepat. Kenapa dia harus mimpi seperti itu? Kenapa Flora hadir dalam mimpinya dengan kata-kata yang membuat Raphael menjadi takut.
Raphael tertidur di rumah sakit. Dia tertidur dengan masih menggenggam tangan gadisnya.
"Flora.." lagi dan lagi Raphael kembali menangis. Andai Shila tau bahwa hanya Flora yang bisa membuat Raphael menangis seperti ini.
Suara tangisan Raphael sangat bergema di dalam ruangan inap Flora. Raphael benar-benar terisak sangat hebat.
Raphael mengelus lembut puncak kepala Flora. "Aku percaya kamu akan bangun tapi Dokter sama Shila udah mulai nyerah. Aku gak punya siapa-siapa lagi buat dukung aku."
Raphael kembali bernostalgia tentang pertemuan pertamanya dengan Flora. Dulu Raphael dan Evan datang ke sekolah Flora sebagai perwakilan dari sekolah mereka untuk mengikuti ajang olimpiade. Di sana Raphael bertemu Flora dan Shila yang ternyata juga menjadi perwakilan dari sekolah mereka sendiri.
Awalnya mereka berempat hanya berteman biasa. Bersaing secara sehat untuk mendapatkan juara. Tapi lambat laun karena mereka sering bertemu perasaan untuk memiliki satu sama lain itu mulai muncul. Raphael deluan yang memberanikan diri untuk mendekati Flora. Berusaha sekuat tenaga agar Flora mau membuka hatinya. Menembak Flora sampai lima kali tapi selalu mendapat penolakan. Hingga keenam kalinya Flora mau menerima perasaan Raphael.
Tidak mudah bagi Raphael untuk mendapatkan Flora oleh karena itu Raphael tidak mungkin melepaskan Flora begitu saja.
Flora memiliki hati yang begitu cantik. Bahkan Raphael di buat jatuh cinta hanya dengan tutur katanya. Hati Flora begitu lembut. Wajahnya begitu manis dengan gigi gingsulnya. Raphael mencintai semua yang ada dalam diri Flora tanpa terkecuali.
"Pacarnya Raphael kapan bangun?" tanya Raphael masih dengan tangannya yang teratur mengelus kepala Flora.
"Kapan mau jalan-jalan bareng lagi?"
"Flora Charlotte gak rindu sama Raphael Harrison?" bisik Raphael di telinga Flora.
Bagai orang bodoh Raphael berbicara sendiri. Menanyakan ini itu seorang diri.
"Bangun cantik, aku kangen."
●●●●●
Keadaan kelas saat ini sangat sepi. Baik Raphael, Novan, Evan dan Shila memilih tidak membuka suara. Mereka semua sibuk dalam isi kepalanya sendiri.
Raphael sibuk memirkan Flora. Novan sibuk memikirkan apa yang tengah ditutupi kedua temannya. Evan dan Shila sibuk memikirkan hubungan mereka.
"Anak-anak hari ini kalian semua akan di kumpulkan di lapangan. Pak Bani tidak masuk jadi karena ini pelajaran olahraga kalian bebas bermain di lapangan tapi jangan menganggu anak kelas lain yang lagi memakai setengah lapangan untuk praktek," ujar Bu Dita menjelaskan.
Seluruh murid yang ada di kelas besorak gembira. Hal yang sangat menyenangkan jika mendapatkan jamkos.
Lapangan dipakai oleh anak kelas ips. Kelasnya Lauren bersama dua temannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DARK CLOUD (END)
Roman pour AdolescentsRaphael, seseorang yang begitu sangat sulit ditebak. Banyak orang yang mengira bahwa Raphael tidak punya pacar termasuk Lauren, sosok gadis yang sangat suka pada Raphael. Tapi siapa sangka bahwa sebenarnya Raphael memiliki kekasih. Flora, pacarnya y...