47

1.8K 92 20
                                    

Aku memang mencintai kamu, tapi aku tidak pernah berpikir untuk berakhir seperti ini dengan kamu.

Sebuah kesalahan yang berujung kehilangan.

-Lauren Samantha.

●●●●●●

Sebulan setelah kejadian itu banyak yang berubah dari Lauren, gadis itu lebih banyak diam. Lebih sering mengurung diri di kamar. Bahkan sangat jarang dia mau membalas pesan Melda dan Ruby.

Berbanding terbalik dengan Raphael yang sibuk menghabiskan waktu berdua sama Flora. Mereka berkeliling kota di sore hari. Membeli jagung bakar di malam hari. Dan terkadang mereka duduk berdua di teras, menghitung bintang yang ada di atas langit.

Orangtua Raphael akan tiba beberapa hari lagi karena pertunangan mereka akan berlangsung kurun waktu seminggu dari sekarang.

Raphael juga tidak ada berkomunikasi sama Lauren, seolah kejadian itu tidak pernah ada. Raphael memilih menutup akses agar Lauren tidak bisa mengganggunya.

Raphael bukan laki-laki brengsek, dia hanya tidak bisa menerima kenyataan itu.

Tubuh Lauren gemetaran. Dia belum ada haid sejak kejadian waktu itu bersama Raphael dan saat ini Lauren sedang menatap cemas tespack yang sedang dia pegang, dia sangat berharap bahwa tidak ada dua garis biru di sana tapi harapan itu pupus ketika Lauren melihat dua garis biru tertera jelas di depan matanya.

Lauren hamil.

Hamil anak Raphael.

●●●●●

Shila dan Evan juga merasakan perubahan besar terhadap diri Raphael. Cowo itu lebih sering menghabiskan waktu bersama Flora bahkan hampir seharian penuh Raphael terus berada di samping Flora, seolah takut kehilangan.

"Aku merasa ada yang aneh tau gak. Masa Raphael gak pernah mau kita ajak pergi bareng," ujar Shila mengadu pada Evan.

"Aku itu khawatir. Aku takut Raphael lagi nyembunyikan sesuatu dari kita. Aku juga gak pernah lihat Lauren gabung sama Melda dan Ruby. Mereka jadi sering berdua tanpa Lauren," lanjut Shila lagi.

"Raphael semakin susah ditebak sekarang. Dia kayak terkesan ngehindari kita semua. Bahkan Novan yang kemarin udah ada di depan rumahnya dia suruh balik dengan alasan dia mau kerumah Flora," ujar Evan yang baru diceritakan oleh Novan tempo lalu.

"Van, kamu gak punya pikiran yang sama kayak aku, kan?"

●●●●●

Ruby dan Melda saling pandang saat tidak ada satu pesan pun yang dibalas Lauren. Novan juga menatap aneh pada gadis itu. Tumben sekali Lauren seperti ini.

"Apa kita kerumahnya aja?" ujar Novan memberi usul.

"Semalam gue sama Melda habis dari sana dan Lauren sama sekali gak mau keluar kamar. Dia itu sebenarnya kenapa. Dia jadi aneh setelah acara waktu itu," ungkap Ruby.

"Bukan cuma Lauren yang aneh tapi Raphael juga," timpal Novan.

"Raphael?"

"Iya, dia jadi sedikit membentang jarak sama aku dan Evan bahkan Shila juga. Dia lebih sering sama Flora," papar Novan.

"Mungkin emang lagi pengen berduaan," balas Melda masih berpikir positif.

"Tapi ini gak kayak biasanya. Sekalipun emang lagi pengen berduaan gak mungkin sampe tiap hari juga, Shil."

"Pas gue tinggal merokok lo semua pada kemana?" tanya Ruby tiba-tiba.

"Kita dansa berempat dan Raphael---"

DARK CLOUD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang