Prolog

8.6K 368 9
                                    

Shahra Aldercy Vredo, anak kedua dari tiga bersaudara. Sahara Alisha Vredo. Adik Shahra. Shahra juga memiliki seorang kakak laki-laki, tetapi sayangnya ia tidak suka kepada Shahra. Jovanca Alfaiz Vredo.
Ayah Shahra merupakan CEO dari salah satu perusahaan terkenal. Arka Putra Vredo. Anisa Naura Vredo. Ibu Shahra memiliki beberapa cabang butik. Ke 2 kakek dan 1 nenek Shahra telah wafat. Jadi ia memiliki seorang nenek. Meta Vredo. Nenek Shahra yang sayangnya ia tidak menyukai Shahra.

•••

Flashback umur 8 tahun.
"Ara, bang. Al duduk di ayunan itu ya," ucap Shahra kepada Sahara dan Jovanca, mereka sedang berada di taman.

"Hmm," gumam Jovanca.

"Hati-hati kak," ujar Sahara. Shahra mengangguk lalu berjalan menuju ayunan dan duduk di ayunan itu sambil melihat Sahara dan Jovanca.

"Al juga mau main sama Abang," gumam Shahra dengan tatapan yang sendu. Jovanca melirik Shahra sekilas lalu bermain kembali bersama Sahara.

Tiba-tiba ada yang membekap mulut Shahra dan menggendong nya, seketika kesadaran Shahra pun menghilang.

Shahra membuka matanya saat suara berisik mengganggu indra pendengarannya. Shahra meringkuk ketakutan saat melihat sekitarnya yang sangat gelap. Saking ketakutannya Shahra menangis.

"Ouh hai anak cantik. Kamu sudah bangun?" ujar seorang pria seraya menghampiri Shahra. "Jangan menangis. Nanti cantikmu hilang."

Melihat pria itu mendekatinya, Shahra pun menjauhkan dirinya.  "PERGI!! JANGAN MENDEKAT!!"

"Kenapa kau berteriak?" tanya pria yang lainnya dengan memegang tangan Shahra.

Shahra yang terkejut pun memberontak kuat. "PERGI!! JANGAN PEGANG-PEGANG!!"

Plak. Pria pertama menampar pipi Shahra.

"KALIAN JAHAT!!!" Shahra memegang pipi nya yang membiru. Air matanya turun begitu saja. Selama ini ia tidak pernah mendapatkan kekerasan dari siapapun, dan ini pertama kali ia merasakannya.

"Jangan teriak, kuping gue sakit, bangsat!!"

"Langsung aja." ucap pria 2. Ke 2 pria itu saling pandang sambil menyeringai.

Pria 1 menutup mulut Shahra dan mengikat tangan Shahra. Pria 2 membuka seluruh busana Shahra. Shahra terus memberontak dan menangis. Lalu mereka ber dua melakukan hal yang sangat menjijikkan secara bergantian.

"Sakit tuhan!!!" batin Shahra menjerit, ia sangat kesakitan sekali.

"Kakek, papah." Shahra terus memanggil kakek dan papahnya di dalam hatinya.

Darah keluar dari bagian bawah Shahra. Shahra sungguh sangat kesakitan. Dan akhirnya, kegelapan pun merenggut dirinya.

BRAK!!!
DOR
DOR

Ke dua pria itu ditembak oleh kakek Shahra. Kakek, opa, dan papah Shahra menghampiri Shahra yang tak sadarkan diri. Arka memakaikan pakaian Shahra, ia sangat terpukul melihat keadaan putrinya.

"Bawa dia ke rumah sakit, Arka," ucap Opa Shahra, Kailen. Yang menahan amarahnya karena melihat cucu kesayangannya seperti itu.

"Biar kami yang urus mereka," timpal kakek Shahra. Kendra.

Arka mengangguk dan berlari sambil menggendong Shahra. Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sesampainya di rumah sakit Arka langsung membawa Shahra ke UGD.

"Tolong putri saya, dok."

"Baik pak. Bapak tunggu dulu," ucap seorang dokter wanita yang bernama Keysa. Dokter Keysa langsung memeriksa keadaan Shahra. Dan Arka ia menunggu di depan ruangan sambil terus mondar mandir dan berdoa.

SHAHRAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang