"Kunci hidup bahagia adalah jalani, nikmati, dan syukuri. Semua orang itu berhak bahagia dan punya kebahagiaannya masing-masing. Semuanya sudah diatur sebelum kita lahir."
Happy Reading!!!
•|•
Anisa menatap kotak dihadapannya, di ruangannya yang berada di butik. Kotak yang ia hadiahkan untuk anak-anaknya. Ia sudah memberikan kotak hadiah itu pada Jovanca dan Hara. Tetapi, kotak hadiah Shahra belum Anisa berikan.
Anisa khusus membuat setelan jas ini untuk acara kelulusan sekolah Shahra nanti. Anisa menghembuskan nafas. Kepalanya sangat pening sekali, memikirkan konflik yang sedang melanda keluarganya. Jovanca masih belum sadar dari komanya. Ia sedang dijaga oleh inti VBT.
Anisa memejamkan matanya, entah mengapa, ia sangat yakin kalau Shahra berada di dekatnya untuk menjaga dia. Seperti saat itu,
Flashback
Saat Shahra mendapatkan skors disekolah karena bertengkar dengan Roki, Winda, Naya, dan Jihan. Ia terus memperhatikan butik Anisa dari kejauhan. Pasalnya, Lana mengatakan, Alex, Rieke dan Jeffry akan menculik Anisa.
Lana masih hidup? Ya. Lana memang masih hidup. Ia bekerja sama dengan Shahra. Tidak mudah untuk membebaskan pengkhianat itu. Tapi, demi keselamatan keluarganya, Shahra membebaskan Lana. Ralat. Bukan bebas. Tapi, ia akan berurusan dengan Alex langsung. Dengan begitu, Shahra tidak perlu mengotori tangannya untuk menghabisi sampah.
Kembali pada Shahra yang sedang memperhatikan butik Anisa dari dalam mobil. Karena lama Shahra berdecak. Ia memakai kacamata, topi, dan masker hitamnya. Ia masuk ke dalam butik itu.
Salah satu pelayan menghampiri Shahra. "Selamat datang di butik kami. Ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan tersebut. Shahra berjalan ke arah setelan jas pria, diikuti pelayan tersebut.
"Saya mau pesan sepuluh setelan jas," ucap Shahra seraya mengamati setelan jas hitam. Mengapa banyak? Karena ia akan memberikannya pada inti VBT, Largi, Arjuna, serta Rayyan.
"Baik. Mari ikut saya." Shahra mengikuti pelayan tersebut ke meja pembayaran untuk membayar dan mengkonfirmasi pesanannya.
"Totalnya jadi 500 juta, nona." Shahra mengeluarkan dompetnya yang berisi banyak kartu-kartu. Shahra memberikan satu buah black card.
"Nanti jika sudah saya akan menghubungi, nona." Shahra mengangguk.
BRAK! Shahra membungkam mulutnya menggunakan jari telunjuk saat melihat pelayan di hadapannya akan pergi. Ia kembali mengobrol tentang ukuran dari setelan jas tersebut.
"ANISA!! DIMANA KAMU?!" pekik Rieke dengan bedak, lipstik, alis, yang sangat tebal.
"Maaf, nyonya, tuan. Ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang pelayan menghampiri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAHRAY
General FictionShahra Aldercy Vredo. Gadis yang dikenal tomboy dan sangat dingin. Ia gadis yang memiliki trauma dimasa lalu nya. Shahra juga merupakan cucu dari ketua mafia. Ia dijadikan layaknya ratu oleh kedua kakeknya, sepupu-sepupunya, juga kakak dan adik dari...