41. SHAHRAY

1.3K 118 9
                                    

"Tetaplah tertawa, Walau sedang memendam Luka."

•rayza_0107

(◠‿◕)

Jangan lupa klik bintangnya teman-teman ⭐

Maaf kalau ada kata-kata yang kurang tepat🙏

Dan maaf kalau cerita ini tidak sesuai ekspektasi kalian....

Happy Reading!!!

•|•

Sepulang dari sekolah, Shahra, Rayyan, dan teman-temannya pergi ke futsal. Sebetulnya, Shahra tidak suka di rumah. Apakah kalian tahu, kalau Shahra sering melihat orang tuanya bertengkar? Dan anehnya, mengapa hanya dihadapan Shahra saja mereka bertengkar. Bahkan tidak ada yang mengetahui kalau mereka sering bertengkar, kecuali Shahra.

Setiap Shahra pulang cepat pasti ia menemukan orang tuanya sedang bertengkar di rumah. Seperti saat ini, Shahra sengaja tidak ikut latihan karena ia merasa tidak enak badan. Di rumah Shahra tidak menemukan siapa-siapa.

Saat akan memasuki kamarnya, Shahra mendengar suara orang yang sedang berdebat dengan nada tinggi. Dengan langkah perlahan, Shahra menghampiri kamar orang tuanya. Disana ia mengintip semua pertengkaran Arka dan Anisa.

Pernah juga saat Shahra sedang menonton tv, mereka malah bertengkar di depan Shahra. Dan hari itu, Shahra tidak masuk sekolah. Bayangkan saja, suara bentakan, pukulan, pecahan, perdebatan, tangisan, semuanya menyatu.

Tidak ada yang mengetahui hal itu. Yang semua orang tahu, keluarga ini adalah keluarga yang harmonis. Tapi di belakang layar, keluarga ini adalah keluarga yang tak harmonis.

Semua yang diperlihatkan kadang tidak sesuai dengan sebenarnya. Maka, jangan terlalu percaya dengan orang yang selalu menampilkan kebahagiaannya. Bisa jadi ia juga sedang mengalami kesedihan yang mendalam.

👥

Sudah tiga Minggu Shahra bersikap dingin pada keluarganya. Ia jarang bahkan tidak pernah menyapa, berbicara pun hanya yang penting saja, bahkan makan bersama saja Shahra tidak pernah bergabung. Ia selalu menghabiskan waktunya di luar atau di kamarnya saja.

Dan sialnya, kamarnya selalu dikunci sehingga tidak ada yang bisa masuk kecuali Shahra yang membukakan pintu tersebut. Di sekolah juga Shahra sering melamun dan menghajar Winda, Naya, dan Jihan. Karena mereka sering mengganggu Shahra.

Sore hari ini, Rayyan mengajak Shahra jalan-jalan. Tidak. Lebih tepatnya, Shahra yang meminta Rayyan untuk mengajaknya pergi melihat senja dan angkasa di pantai.

"Nona."

"Hmm?" Rayyan berdiri. Shahra menoleh melihat apa yang dilakukan Rayyan.

"Do you want to be my girlfriend?" Shahra langsung berdiri dengan wajah terkejut. Rayyan berlutut di depan Shahra dengan satu kaki ditekuk.

"Hah?" Shahra mengerutkan keningnya bingung.

"Yes or No?" tanya Rayyan sambil tersenyum dan memberikan pistol yang ia sembunyikan dibelakang jaketnya.

SHAHRAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang