44. Kebaikan - SHAHRAY

1.3K 123 8
                                    

"Gue gak takut sama orang yang jago, tapi gue takut sama orang baik. Takut gak bisa bales kebaikan dia,"

•Dhafin Altexza

•|•

Dua hari kemudian

Calvin, Dhafin, Arsy, dan Ardiaz selalu mencari keberadaan Shahra. Mereka berempat belum sempat berterima kasih pada Shahra. Karena setiap mereka akan bertemu dengan Shahra, Shahra selalu saja kabur dan bersembunyi bersama Rayyan. Entah kenapa mereka berdua seperti itu.

Roy dan orang tua mereka juga ikut membantu mereka berempat untuk mencari Shahra. Akan tetapi, hasilnya sama saja, tetap nihil.

Saat ini mereka sedang berada di Rooftrop sekolah. Mereka melihat langit biru di atas sana. Sekalian mengobati rindu mereka pada Rayyan dan Shahra.

"Rayyan, Shahra. Lo berdua dimana sih?"

"Padahal kita belum liburan bareng ya?" tutur Arsy dengan sendu.

"Iya. Gue juga belum sempet bilang makasih sama Shahra. Karena dia, nyokap gue bebas dan kembali kumpul sama gue dan bokap," papar Ardiaz dengan menatap Al Qur'an kecil ditangannya.

"Kita juga belum bilang makasih sama dia, Yaz," timpal Calvin sambil menghisap rokok yang berada di antara jarinya.

"Gue gak takut sama orang yang jago, tapi gue takut sama orang baik. Takut gak bisa bales kebaikan dia," ucap Dhafin yang membuat mereka semua menoleh ke arahnya.

"Ada rencana?"

"Gimana kalo kita tanya Hara?" usul Dhafin.

"Gue udah tanya dia, tapi dia juga gak tahu," balas Arsy.

"Ke rumahnya aja yok," ajak Ardiaz.

"Emang Lo tahu dimana rumahnya?" tanya Calvin.

"Emmm. Coba gue tanya bokap gue dulu." Ardiaz merogoh ponselnya dan menghubungi ayahnya untuk menanyakan alamat Shahra.

"Gimana?" tanya Calvin, Dhafin, dan Arsy saat Ardiaz selesai bertelfonan.

"Dia mau nanya asisten Shahra dulu. Nanti dikirim," balas Ardiaz.

Mereka terdiam, menunggu ayah Ardiaz mengirimkan alamat Shahra.

👥

"Jo. Lo sadar gak sih Hara juga beda," ucap Ferdy. Reza, Ferdy, Aktam, Elfathan, dan Jovanca sedang berkumpul di markas Vred's Black Tiger. Mereka sedang berdiskusi tentang masalah yang Shahra alami.

"Sadar gue. Bahkan Al bilang dia pengen Al mati. Bang Aktam juga denger kok," papar Jovanca dengan wajah serius.

"Gue rasa dia bersekutu deh sama musuh nya Al," ucap Reza dengan menyelipkan sebatang rokok di mulutnya dan menyalakannya.

"Trus sama trio curut itu gimana? Roki juga?" tanya Elfathan dengan mencondongkan tubuhnya ke depan dengan tangan yang bertumpu pada paha.

"Mereka bertiga udah gue kasih pelajaran sama Arjuna. Rayyan dan om Marcel juga ternyata udah kasih mereka pelajaran," ucap Aktam yang sedari tadi diam.

Aktam, Reza, Ferdy, dan Jovanca sedang merokok. Hanya Elfathan yang tidak merokok karena ia sangat jarang melakukan itu.

"Pelajaran apa bang?" tanya Elfathan.

"Kalau Rayyan dan Om Marcel gue gak tau. Dan lebih tepatnya Arjuna yang ngasih pelajaran karena misi Shahra. Gue cuma bantu dia doang," balas Aktam.

"Iya apa?"

SHAHRAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang