Ciao a tutti 👋
Gimana kabarnya? Sehat selalu untuk kalian semuanya 🙏
Jangan lupa klik bintangnya ya guys. Gratis kok😁
Happy Reading!!
•|•
"Tidak ada hasil tanpa usaha atau perjuangan yang berat. Terus bersabar demi mendapatkan hasil yang diinginkan."
•Rayyan Elphyn Dikara
•|•
Saat sedang mengobrol, ponsel Shahra berdering di atas meja. Ia pun segera pamit kemudian beranjak menuju samping rumah. Shahra mengangkat telfonnya disana.
"Halo? Gimana bang? Veskas---"
"Dia selalu mengawasi keluarga lo," serobot Largi.
Shahra sangat terkejut mendengar itu. "What the fuck! Kok bisa?!"
"Iya. Karena mereka tahu kalau orang tua Lo adalah kelemahan Lo."
Shahra mengusap wajahnya frustasi. Tanpa ia sadari, ada yang menguping di balik jendela yang berada lumayan dekat dengan posisi Shahra. Ali. Ya. Itu adalah kamar milik Ali.
"Gue mau Lo terus awasi rumah gue. Dan perketat keamanan. Gue gak mau mereka ditangkap dan akhirnya gue nyerahin diri gue," papar Shahra yang membuat Ali terkejut.
"Jangan nyerahin diri lah ego!"
"Lo pikir mudah lepasin bonyok gue saat udah ditawan sama mereka? Engga lol. Lo inget waktu lo ditawan sama mereka? Gue aja sampai segitunya. Apalagi sama orang tua gue. Gue pasti nyerahin nyawa gue."
"Al. Jaga bicara Lo. Gue akan bantu Lo. Kayak waktu itu Lo nyelamatin nyawa gue."
"Pokoknya perketat keamanan." Shahra langsung mematikan sambungan telfonnya. Ia berdecak lantas berkacak pinggang dengan wajah mendongak menatap langit.
Apa yang harus dirinya lakukan sekarang? Veskas sudah mulai mengincar mamah papahnya. Shahra mengusap wajahnya kasar. Kesal sangat kesal.
"Argh. Anjir! Veskas goblok, hewan semuanya ada di lo! Gila!" ucap Shahra dengan menonjok dinding.
Ali membuka jendela kamarnya. Ia duduk di atas jendela tersebut. Mendengar dan melihat Shahra yang terus mengumpati Veskas.
"Rasulullah menjawab ketika sahabat bertanya, “Apa yang lebih menjijikan dari air liur anjing ya Rasulullah” Rasulullah menjawab, "Wanita yang berkata kasar." Saya hanya mengingatkan saja."
Shahra tersentak. Ia menoleh ke sampingnya. Lantas berbalik. Shahra mendengus saat berhadapan dengan Ali. Shahra menyilangkan tangannya. Tanpa sepatah katapun, Shahra beranjak pergi meninggalkan Ali yang tertawa sendiri.
Saat ia berjalan, tak sengaja Shahra melihat di lapangan pesantren sedang main bola. Untuk melampiaskan kekesalannya, ia malah ikut bermain bola bersama para santri yang disana. Padahal sudah mereka larang karena takut bersentuhan. Tapi, dengan paksaan dari Shahra mereka pun mengiyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAHRAY
General FictionShahra Aldercy Vredo. Gadis yang dikenal tomboy dan sangat dingin. Ia gadis yang memiliki trauma dimasa lalu nya. Shahra juga merupakan cucu dari ketua mafia. Ia dijadikan layaknya ratu oleh kedua kakeknya, sepupu-sepupunya, juga kakak dan adik dari...