Ciao a tutti👋
Gimana kabarnya? Jaga kesehatan selalu ya teman-teman 😁
Jangan lupa vote ⭐
Happy Reading!!!
•|•
"Bukan menyerah, hanya saja ingin beristirahat sebentar karena lelah dengan semuanya."
•Aldercy
•|•
Shahra menyeruput secangkir coklat panas yang ia buat. Kemudian Shahra menyembunyikan wajahnya dilipatan tangan yang berada di atas meja makan. Sungguh. Hari ini sangat melelahkan sekali. Tak lama, ia merasakan ada gerakan di hadapannya.
"Dari mana kamu? Kenapa baru pulang?" tanya seseorang.
Shahra mendongak, ia melihat Meta yang sedang menatapnya datar. "Nyonya belum tidur? Ini sudah pukul dua dini hari," balas Shahra mengabaikan pertanyaan Meta.
"Dari mana?"
"Kalau aku bicara jujur apakah kau percaya? Aku yakin kau menyimpulkan bahwa aku dari club'? Aku kan tercap sebagai wanita kotor oleh mu," papar Shahra diiringi tawa kecil. Kemudian ia mengusap wajahnya yang sangat lelah itu dan menyeruput kembali coklatnya.
Meta bungkam tak bisa menjawab Shahra. Dengan menyender pada sandaran kursi makan, Shahra menatap Meta teduh dengan kepala yang sedikit miring. Meta terhanyut dengan tatapan Shahra yang sedang menatapnya.
"Aku lelah tak bisa mendapatkan kasih sayang mu. Mulai detik ini, aku menyerah dan aku akan bersikap layaknya orang asing padamu. Seperti kemauan mu," tutur Shahra seraya tersenyum.
Shahra menghela nafas lantas menghabiskan coklatnya setelah itu ke tempat cuci piring dan kembali ke meja makan. Shahra menyambar jasnya yang terlampir di sandaran kursi meja makan.
"Ralat. Aku tidak menyerah. Aku hanya beristirahat. Amo la, nonna," ucap Shahra sambil tersenyum hangat pada Meta. Setelah itu ia beranjak dengan jas di bahunya.
Meta mematung. Ia sangat menyukai senyum Shahra. Sangat mirip sekali seperti suaminya. Aish. Meta menjadi rindu pada Kendra.
Shahra tidak langsung tidur. Setelah membersihkan dirinya, ia malah ke sofa dan membuka laptopnya untuk mengerjakan kerjaan yang belum sempat ia selesaikan. Shahra juga sedang berdiskusi dengan Bram. Bram tidak tidur karena ia terbangun untuk melaksanakan sholat tahajud. Bram terus memandangi layar laptopnya dengan fokus.
"Kau tidur saja dulu, sebentar lagi matahari terbit. Aku tahu kau baru pulang bukan? Istrirahat lah," titah Bram saat melihat Shahra menguap. Shahra mengangguk lantas mematikan sambungannya. Ia tak menyadari kalau ada Meta di tempat tidurnya.
Shahra menatap meta dengan mengerutkan keningnya. "Ada apa lagi?"
"Aku mau minta tolong padamu." Meta menghampiri Shahra dan duduk di sofa.
"Apa?"
"Tolong jaga Hara untukku," pinta Meta.
Shahra menghela nafas. Ia mengusap wajahnya yang sudah lecek itu. Shahra menoleh menatap Meta. "Apapun untuk mu." Shahra tersenyum. "Sekarang gantian. Aku yang ingin minta tolong padamu."
"Apa?"
Shahra menatap langit-langit kamarnya. Lantas ia pergi ke salah satu lemari. Shahra membawa sepuluh kotak baju. Ya. Baju yang waktu itu dipesan oleh Shahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAHRAY
قصص عامةShahra Aldercy Vredo. Gadis yang dikenal tomboy dan sangat dingin. Ia gadis yang memiliki trauma dimasa lalu nya. Shahra juga merupakan cucu dari ketua mafia. Ia dijadikan layaknya ratu oleh kedua kakeknya, sepupu-sepupunya, juga kakak dan adik dari...