Ciao a tutti👋
Gimana kabarnya? Sehat selalu untuk kalian semuanya!!!
Maaf kalau ada salah penulisan, mohon dikoreksi🙏
Happy Reading!!!
•|•
"Raga boleh perempuan, tapi jiwa harus laki! Jangan mau di tindas cowok!"
•Shahra Aldercy Vredo
•|•
Shahra turun dari motornya saat telah tiba di garasi rumah, diikuti mobil Arka di belakangnya. Mereka bertiga kumpul di dalam garasi rumah. Bram dan Largi telah pamit pergi ke kantor. Shahra membuka jaketnya yang terdapat banyak noda darah lantas ia lempar pada Jovanca.
"Lo mau kemana Dugong?" tanya Jovanca saat Shahra berlari keluar.
"Main hujan!" pekik Shahra dengan riangnya. Mendengar itu Jovanca memilin bibirnya. Ia membuka jasnya dan melempar jaket Shahra dan jas miliknya pada Arka.
"Aku mau main hujan juga, pah. Dadah!" Jovanca berlari mengejar Shahra yang sudah berada di taman luas yang berada di rumahnya.
Dengan riangnya Shahra menari-nari dibawah guyuran hujan. Sementara Jovanca, ia malah masuk ke dalam kolam berenang. Entahlah apa yang dirasakan oleh Jovanca.
"OPA!!! OMA!!! KAKEK!!! AL BERHASIL LAGI!!!" pekik Shahra mendongak menatap langit. "AL SAYANG KALIAN!!! AL SAYANG KALIAN SEMUANYA!!!!"
Jovanca terkekeh melihat Shahra. "Selain suka senja dan malam, ternyata lo juga suka hujan ya."
Shahra tertawa. "Mereka selalu setia Jo! Mereka yang selalu nemenin gue, saat gue sedih!"
Arka melihat anak-anaknya yang sedang bersenang-senang diatas balkon kamarnya. Ia tersenyum senang melihat Shahra yang sangat bahagia.
"KAMU SENANG BANGET KAYAKNYA!!" pekik Arka dari balkon. Shahra dan Jovanca langsung menatap ke asal suara.
"IYALAH!!! UDAH LAMA AL GAK MAIN HUJAN!!" balas Shahra.
Arka hanya terkekeh. Ia terus memperhatikan anak-anaknya. Ia juga sudah berganti pakaian.
Beberapa menit kemudian. Meta yang melihat cucu-cucunya belum selesai main hujan berdecak. Ia berdiri di pintu dapur.
"Hey! Cepat mandi! Sudah lama kalian main hujan!" titah Meta. Shahra dan Jovanca tidak memperdulikan ucapan Meta. Mereka malah terbaring di rerumputan taman dengan menatap langit sambil memejamkan mata.
"Dada gue sakit, Jo..." adu Shahra yang membuat Jovanca terkejut. Jovanca langsung tengkurap dengan telapak tangan yang menopang dagu.
"Kenapa?" tanya Jovanca dengan satu tangan mengusap pipi Shahra.
"Gak tahu. Sakit aja," sahut Shahra.
"Hey!! Cepat!" pekik Meta lagi. Kali ini, ia mengacungkan tongkatnya.
"Ayok, dek," ajak Jovanca.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAHRAY
General FictionShahra Aldercy Vredo. Gadis yang dikenal tomboy dan sangat dingin. Ia gadis yang memiliki trauma dimasa lalu nya. Shahra juga merupakan cucu dari ketua mafia. Ia dijadikan layaknya ratu oleh kedua kakeknya, sepupu-sepupunya, juga kakak dan adik dari...