83. SHAHRAY

1.3K 103 8
                                    

Ciao a tutti 👋

Gimana kabarnya? Sehat selalu untuk kalian semuanya.....

Jangan lupa, bintangnya di klik ⭐ komen juga ya😁

Happy Reading!!!!

•|•

"Jika dia jodohmu, maka sejauh apapun dia pergi, dia pasti akan kembali pada mu."

SHAHRAY

•|•

"Al..." panggil Rayyan.

Shahra mengerutkan keningnya  sambil mendongak. Melihat itu Rayyan mengembangkan senyum.

Shahra menoleh ke arah Anisa. "Dia siapa mah?"

Deg! Seketika, senyuman Rayyan luntur. Ia menatap bingung Shahra kemudian terkekeh. "Jangan bercanda, sayang." Ia menggenggam tangan Shahra. Shahra menghempaskan tangan Rayyan dan menatap Rayyan tajam.

"Lo siapa sih? Datang-datang main sayang-sayang aja," kesal Shahra.

Sudut bibir Rayyan berkedut. Ia menatap Anisa bertanya. Tapi, sebelum Anisa menjawab, ia sudah di rangkul oleh Reza. Rayyan pun menatap Reza dengan mengangkat satu alisnya.

"Dia amnesia. Gak bisa inget Lo, bahkan keluarganya," papar Reza.

Rayyan tertawa. "Gak usah canda deh bang. Gak lucu tahu."

"Yang dikatakan Reza bener, Ray," ucap Anisa.

Rayyan menatap Shahra sendu. "Kau benar-benar tak mengenaliku?" Rayyan menunjuk dirinya. Shahra menggeleng.

"Ck. Veskas bangsat!!" gumam Rayyan sambil menyugar rambutnya dan mengalihkan pandangan.

"Kenapa?" tanya Shahra dengan tampang polosnya.

Rayyan menatap Shahra kembali dan menggeleng. "Nanti aku akan menemuimu lagi. Aku pamit dulu ya sayang." Rayyan menghampiri Shahra dan mengecup dahi Shahra singkat yang membuat tangannya di tabok oleh Reza.

"Saya pamit." Rayyan beranjak dengan wajah yang terlihat menahan amarah. Melihat itu, Reza pun pergi mengikuti Rayyan.

Shahra masih mematung sambil memegang dahinya. Ia merasa ada yang menjalar dalam dirinya. Entah apa itu. Tapi yang pasti, ia merasa kalau ia dan Rayyan sudah pernah bersama.

"Dia....dia siapa mah? Kenapa berani banget?"

"D-dia calon suami kamu."

"Apa?!" Shahra terkejut bukan main.

Rayyan diajak ke markas VBT oleh Reza karena Rayyan belum beristirahat sama sekali. Kini, mereka berdua berada di dalam markas tersebut dengan Reza yang menatap Rayyan sambil merokok dan Rayyan yang sedang terdiam, karena sudah diceritakan semuanya oleh Reza.

"Lo bisa pulihin ingatan dia Ray. Tapi, Lo harus sabar," ucap Reza sambil menepuk pundak Rayyan.

"Apa bisa?"

SHAHRAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang