23. Pasar Malam - SHAHRAY

1.4K 118 3
                                    

Menerima kritik dan saran......
Jangan lupa vote & komennya, teman...

•|•

"Memang kebanyakan anak perempuan, papah adalah cinta pertamanya. Tapi bagi gue papah adalah cinta kedua gue. Karena cinta pertamanya sudah diambil oleh kakek dan opa."

Shahra Aldercy Vredo

•|•

Happy Reading!!

•|•

Sore telah berganti malam. Tetapi Shahra dan Arka belum pulang ke rumah, mereka masih berada di kantor SAVRED, kantor Shahra. Sebenarnya Arka sudah tidak ada kepentingan disana, tapi ia ingin menemani putrinya agar mereka bisa memiliki waktu bersama, karena mereka jarang sekali memiliki waktu berdua.

Arka menghampiri Shahra dan berdiri disamping kursi kerja Shahra, kemudian tangannya bergerak mengusap rambut Shahra lembut. "Kamu mau gak ikut papah?"

"Kemana?" tanya Shahra seraya menghentikan kegiatannya yang sedang mengecek dokumen - dokumen?

"Udah lama banget kamu gak main sama papah. Malam ini papah ajak kamu ke suatu tempat," ucap Arka sambil menggenggam tangan Shahra bersiap untuk menariknya tetapi Shahra melepaskan genggaman Arka.

"Tapi mau naik motor," pinta Shahra.

"Okey. Papah minta Bram ambil motor papah," ucap Arka seraya menelpon Bram. Asistennya. Shahra tersenyum tipis. Ia kembali menandatangani beberapa berkas yang tersisa.

Beberapa menit kemudian Shahra selesai dengan urusannya. Ia menghampiri Arka yang sedang mengobrol dengan Arjuna di sofa.

"Bang udah semua," ucap Shahra.

Arjuna mengangguk. "Thanks."

"Jangan lupa istirahat," balas Shahra. Arjuna terkekeh dan mengangguk.

"Kita pamit ya," ucap Arka seraya menarik tangan Shahra lembut.

"Bram!" panggil Arka setelah sampai di parkiran.

"Tuan. Ini kunci motornya," ucap Bram seraya menyerahkan kunci motor Arka.

"Thanks," balas Arka. Shahra berdecak kagum melihat motor Arka.

"Kenapa?" tanya Arka terkekeh.

"Ini motor papah?" Arka mengangguk.

"Keren," ucap Shahra dengan menarik kedua sudut bibirnya.

"Lebih keren punya kamu," balas Arka sambil naik ke motornya. Ia memasangkan helm fullface pada kepala Shahra lalu dirinya. Shahra naik ke jok belakang.

"Pegangan." Shahra mengangguk.

"Saya duluan, Bram." Bram mengangguk. Arka langsung menginjak pedal gasnya.

Shahra mengambil kesempatan untuk memeluk Arka dari belakang. Ia tidak pernah memeluk Arka sebelumnya karena gengsinya terlalu tinggi. Sekarang ia hilangkan gengsi itu dan memeluk Arka erat.

SHAHRAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang