38. Menepati Janji - SHAHRAY

1.3K 99 6
                                    

Jangan lupa klik bintangnya ⭐

Menerima kritik dan saran. Maaf kalau ada kata-kata yang kurang tepat 🙏

Sehat selalu untuk kalian semuanya.....

"Hati manusia dapat berubah sewaktu-waktu."

Happy Reading!!!

•|•

Saat ini, Shahra, Arka, Anisa, Meta, Hara, dan Jovanca sedang berkumpul di ruang tamu. Mereka saling bercerita satu sama lain, sementara Shahra, ia terus menatap ke arah pintu utama. Shahra tersenyum tipis saat orang yang ditunggu-tunggu kehadirannya tiba. Mereka adalah om-om dan tante-tante Shahra juga sepupu-sepupu Shahra. Ada Azzam dan Azzura juga yang langsung berlari ke arah Shahra. Shahra bangkit dari duduknya dan menggendong anak kembar itu.

"Hai onty!" sapa Azzam dan Azzura sambil tersenyum lebar.

"Hai sayang," sapa balik Shahra sambil mengecup kedua pipi gembul si kembar.

Meta, dan yang lainnya terkejut saat mengetahui kedatangan seluruh keluarganya. Mereka saling sapa dan bersalaman. Meta menarik kedua sudut bibirnya lebar. Ia menatap Shahra yang juga sedang menatapnya dengan senyuman tipisnya.

"Ada apa Al?" tanya Arham yang juga ikut bergabung. Shahra yang sedang main dengan Azzam dan Azzura langsung menyuruh mereka main bersama Hara. Hara pun membawa kedua anak itu ke kamarnya.

Shahra bangkit dan tersenyum tipis menatap mereka. "Aku sengaja mengumpulkan kalian di sini karena permintaan dari ibu kalian."

Arfeen, Arshad, Ariza, Arka, dan Arham langsung menoleh ke arah Meta yang menatap Shahra.

"Jangan siksa ibu kalian dengan kerinduan." Mereka mematung. "Apa kalian tahu beliau sering menangis karena merindukan kalian. Anak-anak dan cucu-cucunya," papar Shahra dengan menatap Meta.

"Besok beliau ulang tahun. Apakah kalian ingat?" Mereka tersentak. Bahkan mereka melupakan tanggal ulang tahun wanita yang telah melahirkan mereka ke dunia ini. "Bahkan kalian melupakannya." Shahra terkekeh.

"Dan nyonya Meta." Shahra menatap meta dengan lekat. "Sesuai janji saya. Saya berhasil mengumpulkan mereka semuanya. Berbahagialah sekarang."

Shahra melihat arloji di pergelangan tangan kanan. Sebentar lagi Rayyan akan sampai dirumahnya. "Tapi aku minta maaf, aku tidak dapat ikut berkumpul dengan kalian."

"Lo mau kemana?" tanya Jovanca.

"Kamu menyuruh kami berkumpul, tapi kamu sendiri tidak ikut berkumpul. Lagian kita jarang loh Al punya waktu sama kamu," timpal Arfeen yang menatap Shahra heran.

"Al minta maaf yang sebesar besarnya sama kalian. Maaf banget. Al udah siapin keberangkatan Al dari jauh hari." Shahra menoleh pada Meta. "Sebelum aku berjanji pada nyonya Meta."

"Pergi kemana?" tanya Anisa.

"Italia." Mereka semua terkejut.

"Mau apa kamu kesana?" tanya Ariza seraya bangkit. "Kamu tahu? Organisasi kita yang berada disana sedang tidak baik-baik saja."

Shahra mengangguk. "Justru itu. Aku harus menghancurkan semuanya. Ada orang yang mengkhianati kakekku. Apakah aku harus diam saja?" Shahra terkekeh. "Tidak akan aku biarkan mereka tenang."

SHAHRAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang