62. Waktu Berdua - SHAHRAY

1.1K 93 5
                                    

Ciao a tutti👋

Come stai? Jaga kesehatan ya guys,

Oh iya, part ini mengandung keterharuan, tapi semoga feel-nya dapet sih, kalau gak dapet maaf ya😁

Happy Reading!!!

•|•

"Waktu memang tidak bisa dihentikan dan diulang. Tapi kenangannya hidup sampai kapanpun."

•SHAHRAY

Satu hari sebelum hari kelulusan, Shahra sudah kembali dari Swiss. Tapi, ia langsung pergi ke apartemennya. Sementara Largi, Arjuna, Khanza, dan Khanisa pulang ke rumah mereka.

Shahra menumpangkan kakinya sambil menonton tv. Ternyata berita tentang di sekolah waktu itu telah beredar. Dan Shahra, hanya tersenyum devil melihat itu. Rencananya, ia akan ke kantor polisi untuk menyerahkan dirinya. Ralat, bukan menyerahkan diri, tapi meluruskan masalah yang berbelok.

Shahra mematikan tv tersebut kemudian masuk ke kamarnya untuk mengambil blezer hitam dan kunci motornya. Beberapa motor Shahra sudah diperbaiki oleh Roy. Ya. Arjuna meminta bantuan pada Roy untuk mengatasi motor Shahra.

Shahra berjalan sambil bersenandung kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Shahra berjalan sambil bersenandung kecil. Ia menekan tombol lift. Shahra menununggu lift tersebut sambil menyender pada tembok di sebelah lift.

Ting! Lift terbuka. Saat Shahra akan masuk, ia tak sengaja ditabrak oleh seseorang yang membuat kunci motornya jatuh. Shahra berjongkok untuk mengambil kunci motor itu, ia melihat tangan orang itu juga mengambil kunci motor Shahra. Shahra mendongak, untuk melihat siapa orang itu.

"Al...." lirih orang itu sambil menahan senyumnya. Shahra bangkit setelah mengambil kunci motornya.

"Maaf," ucap Shahra seraya beranjak memasuki lift. Orang itu juga ikut masuk dalam lift.

"Al. Kapan pulang?" tanyanya.

"Maaf. Anda siapa ya?" tanya balik Shahra dengan menatap orang itu bingung.

Orang itu terkekeh. "Jangan bercanda, anjir. Gue Jovanca Abang Lo."

Shahra menatap Jovanca dari atas sampai bawah. "Saya tidak punya abang yang bernama Jovanca."

Ting! Pintu lift terbuka. Shahra beranjak keluar lift menuju parkiran, Jovanca pun mengikuti Shahra. Jovanca mencekal tangan Shahra.

"Lo ngomong apa? Gue Abang Lo!" tekan Jovanca dengan menatap Shahra sendu.

"Saya tidak punya abang bernama Jovanca. Jadi... Jangan ikuti saya dan pergi!" ucap balik Shahra sambil memakai kacamata hitamnya. Jovanca menatap Shahra bingung. Ia menggaruk tengkuknya.

SHAHRAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang