84. SHAHRAY

1.3K 102 13
                                    

Ciao a tutti 👋

Gimana kabarnya? Sehat selalu untuk kalian semuanya.....

Jangan lupa, bintangnya diklik ya⭐

Happy Reading!!!

•|•

"Rela. Satu kata berjuta makna."

SHAHRAY

•|•

Sepulang dari makam, Shahra mengurung dirinya di kamar. Ia masih sangat kesal pada dirinya karena hilangnya memori dalam dirinya. Shahra berdecak sambil menyugar rambut. Lantas ia beranjak menuju balkon dan memainkan gitar yang ada dipangkuan nya.

"Opa sama kakek kenapa tinggalin Al?" gumam Shahra. Selang beberapa detik, Shahra menyimpan gitarnya dan menghela nafas. Ia menutup wajahnya dan berdecak. Tak ada yang menyenangkan hari ini.

Beberapa menit kemudian, ada yang masuk ke dalam kamar Shahra. Tapi Shahra tidak menoleh sama sekali. Ia terus menatap angkasa yang dihiasi bintang dan bulan yang sangat bersinar terang dan bundar.

"Halo sayang," sapa Rayyan seraya menyimpan piring makanan di meja yang berada di hadapan Shahra.

"Hm." Shahra masih fokus menatap langit.

Rayyan membuka jaketnya hingga menyisakan baju polos berwarna hitam. "Makan yuk. Aku suapin ya."

Shahra menoleh pada Rayyan yang duduk disampingnya. "Kalau gak mau?"

Rayyan mempersiapkan satu suap untuk Shahra. Lantas ia balik menoleh ke arah Shahra. "Saya cium mau?"

Shahra tersentak. Ia langsung mengusap wajah Rayyan kasar. Sementara Rayyan tertawa. Ia pun menyuapi Shahra dengan telaten.

"Aku baru pulang dari markas bang Reza, trus bang Jo bilang, kamu belum makan dan di kamar terus. Jadi, saya mampir saja kesini sekalian mengobati kangen aku sama kamu," papar Rayyan dengan tangan yang menyuapi Shahra.

"Gue gak nanya loh."

Rayyan terkekeh. "Tapi kamu nanya di hati kamu." Shahra mendengus. Setelah habis, Shahra meminum air yang sempat dibawakan oleh Arka.

"Kamu mau gak denger aku nyanyi?" tanya Rayyan seraya mengambil gitar yang tadi Shahra simpan. Shahra hanya mengangguk saja.

Rayyan memetik gitarnya. Matanya menerawang ke angkasa. Kemudian terpaku pada mata indah Shahra. Shahra pun sama. Ia terpaku pada tatapan tulus yang Rayyan layangkan.

"Me~menangkan hatiku, bukanlah~ suatu hal yang mudah." Rayyan terus menatap Shahra dengan sangat sangat dalam dan tulus.

"Kau berhasil membuat, ku tak bisa hidup tanpamu."

"Menjaga cinta itu, bukanlah suatu hal yang mudah."

"Namun sedetik pun tak pernah kau berpaling dariku."

"Beruntungnya aku.....Dimiliki, kamu."

"Kamu adalah bukti."

"Dari cantiknya paras dan hati."

"Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi."

SHAHRAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang