Ciao a tutti 👋
Gimana kabarnya? Sehat selalu untuk kalian semuanya 🙏
Happy Reading!!!!
•|•
"Semua yang kita miliki hanya titipan dari tuhan, dan saat tiba waktunya, tuhan akan mengambil miliknya."
•SHAHRAY
•|•
"Al hanyut, terbawa arus sungai, sayang." Arka menggigit bibir dalamnya saat mengatakan itu.
Deg! Jantung Anisa seolah berhenti berdetak, pasokan udara disekitarnya terasa habis dan tenggorokannya tercekat saat mendengar penuturan Arka.
"M-maksu--"
"Al dikasih obat perangsang. Saat aku dan Jovanca akan pulang, ban mobil kami pecah. Kemudian Jo keluar mobil dan kami diserang. Setelah itu, Shahra pergi ke jembatan. Tapi ternyata, ada Veskas di belakangnya dan Al didorong ke sungai," papar Arka. Arka langsung menangkap tubuh Anisa yang melemas dan tak bertenaga. Meta pun langsung terduduk di sofa, tak percaya dengan apa yang ia dengar. Jantungnya mencelos begitu saja.
"Enggak! Enggak mungkin!" Anisa menggeleng cepat. "Arka! Kenapa kamu tidak menolong anak kita?! Kenapa Arka?! Anak kita pasti kedinginan Arka!!" Anisa mencengkram baju Arka erat dengan isakan yang sangat memilukan. Arka pun kembali mengalirkan air matanya. Sementara Ariza dan Arshad, ia menghampiri Meta.
"Maaf, sayang... Aku sudah berusaha. Tapi, bajingan itu licik. Aku dan yang lain telah menangkapnya," tutur Arka dengan suara yang bergetar.
"Arghhhhh. Hatiku hancur Arka! Kau tahu?! Aku sudah berkali-kali kehilangan Aldercy!! Dari mulai ia pergi dari sini, sampai ia kepelukan tuhan!! HATIKU HANCUR!!" Anisa memukuli dada bidang Arka. Arka hanya bisa diam menerima pukulan Anisa.
"AL!!! PAPAH KAMU BOHONG KAN?!" pekik Anisa dengan melepaskan pelukannya. Ariza dan Arshad mengode pada para istri mereka yang baru datang bersama Hara.
Anisa langsung berlari cepat ke kamar Shahra dan mendobraknya. "AL!! KAMU ADA DIDALAM KAN SAYANG?! JAWAB MAMAH!! KAMU ADA DISINI KAN?!" pekik Anisa sambil mencari-cari Shahra.
Arka terisak. Tapi ia tahan agar bisa menenangkan Anisa. Arka langsung mendekap Anisa erat. Anisa berontak sambil berteriak, tapi Arka mengeratkan pelukannya.
"ARGH!! ALDERCY!!! SAYANG!!! JANGAN TINGGALKAN MAMAH!! MAMAH MINTA MAAF!!!" pekik Anisa di pelukan Arka.
"Al.... Jangan tinggalin mamah...." lirih Anisa sebelum kegelapan merenggut dirinya. Arka menghela nafas kemudian menidurkan Anisa di tempat tidur Shahra. Arka menutup pintu kamar Shahra. Ia beranjak ke balkon kamar Shahra kemudian ia duduk di sofanya. Arka menatap langit dengan sendu. Bayangan saat Shahra terjun sangat terekam jelas di memorinya. Tidak bisa dilupakan apalagi dihilangkan. Kejadian itu terus berputar di kepalanya seperti kaset yang rusak.
"Tuhan.... Tolong jaga putriku," gumam Arka. Kemudian ia beranjak ke kamar mandi Shahra untuk membersihkan tubuhnya. Setelah itu, Arka memakai baju bola Shahra yang cukup pada dirinya.
Arka membaringkan tubuhnya di samping Anisa yang sedang lelap. Arka mengusap sisa air mata Anisa. Kemudian ia kecup dahi Anisa. "Aku minta maaf, sayang..." Lantas Arka memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAHRAY
General FictionShahra Aldercy Vredo. Gadis yang dikenal tomboy dan sangat dingin. Ia gadis yang memiliki trauma dimasa lalu nya. Shahra juga merupakan cucu dari ketua mafia. Ia dijadikan layaknya ratu oleh kedua kakeknya, sepupu-sepupunya, juga kakak dan adik dari...