3. Sisi Gelap Aldercy - SHAHRAY

2.7K 212 8
                                    

Jangan lupa vote dan follow

Happy Reading!!!

•|•

Saat tiba diparkiran, Shahra mendengus karena melihat Rayyan di sana. Ia pun memarkirkan motornya jauh dari motor Rayyan. Rayyan yang melihat itu, segera berlari ke arah Shahra.

"Hallo nona. Selamat pagi," sapa Rayyan kepada Shahra yang berada di atas motornya. Shahra tak memperdulikan Rayyan, ia langsung pergi meninggalkan Rayyan.

"Huft, sabar Ray," gumam Rayyan lalu mengikuti Shahra. "Nona,aku ingin berbicara dengan mu."

Shahra mengabaikan Rayyan yang terus berbicara padanya.

"Nona."

Shahra menghentikan langkahnya dan menatap Rayyan. "Nama gue Shahra."

"Aldercy," lirih Rayyan yang tak jelas di telinga Shahra.

"Lo bilang apa?"

Rayyan menggeleng. "Ini penting." ia menarik tangan Shahra agar ikut dengannya. Shahra menghempaskan tangan Rayyan.

"SOK JUAL MAHAL LO!!" teriak salah satu siswi. Para siswa siswi lainnya menyoraki Shahra. Shahra ia tak bereaksi apapun hanya menampilkan wajah datarnya saja seraya pergi ke kelas.

Rayyan menatap murid murid itu tajam. "Jangan kayak gitu sama dia."

"Ray, dia itu cewek sombong, tomboy lagi, mana sok cuek banget. Mending lu sama gue," ucap salah satu siswi sebut saja Winda, sambil bersandar di bahu Rayyan.

Rayyan bergidik ngeri, dan segera menyusul Shahra. Muka Winda merah padam, ia marah sekaligus malu. Kedua teman Winda membawa Winda ke toilet wanita, lalu mereka melakukan aksi bullying kepada salah satu siswi yang berada di sana.

"Nona, saya ingin berbicara dengan mu. Ini sangat sangat penting." Rayyan duduk di kursi Arsy. Ketiga teman Shahra belum datang.

"Hmm," gumam Shahra yang sedang bermain game di handphone nya.

"Saya serius." Nada bicara Rayyan terdengar sangat serius tapi tak dihiraukan oleh Shahra. Rayyan berdecak dan membisikkan kata-kata di telinga Shahra. Shahra yang sangat terkejut dengan kalimat yang dibisikkan oleh Rayyan menggebrak mejanya. Semua teman kelas Shahra yang sudah datang menatap mereka.

"Brengsek," gumam Shahra.

"Ayo. Saya ingin berbicara."

Shahra tampak gelisah. "Malem aja." Shahra melanjutkan kembali bermain game.

"HALLO GUYS!!" teriak Ardiaz yang baru datang bersama Arsy, Dhafin, dan Calvin. Mereka bertiga langsung menghampiri Shahra sementara Ardiaz dia berada di depan.

"GUE MAU CERITA WOYY!! DENGERIN GUE!!"

"Berisik, Yaz," ucap Calvin seraya melempar Ardiaz dengan botol plastik.

"KALIAN TEMAN-TEMAN GUE MAU KAN DENGERIN CERITA GUE?!"

"GAK!!"

Ardiaz tercengang. "Kalian solimi sekalih kepada ku," ucap Ardiaz seraya terduduk dan mengusap pipi seolah ada air matanya. Semua yang ada di kelas tertawa kecuali Shahra.
Ardiaz berdiri.

SHAHRAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang