25. Tiga Keluarga - SHAHRAY

1.5K 104 0
                                    

Gimana kabarnya teman-teman?
Sehat selalu ya :)

Jangan lupa klik bintangnya dulu teman. Maaf kalau ada salah penulisan 🙏

Happy Reading!!

•|•

"Ngomong apa tadi, hmm?"

Shahra menelan salivanya. Ia terkejut mendengar nada dingin Arka. Perlahan Shahra mendongak menatap mata Arka.

"Ngomong apa tadi Shahra Aldercy Vredo? Coba bilang lagi."

"M-maaf....." lirih Shahra dengan menunduk dan menautkan jari-jari tangannya. Arka langsung pergi ke arah motornya. Jovanca menatap Shahra nyalang.

"Mampus Lo."

"Bacot!" Shahra merebahkan tubuhnya di aspal dan menutup matanya menggunakan salah satu tangan.

Beberapa menit kemudian Bram datang. Arka menyuruh untuk membawa motornya. Sementara Arka masuk ke dalam mobil, kemudian melajukannya menghampiri Jovanca dan Shahra.

"Ayo masuk." Jovanca masuk duluan ke dalam mobil.

Shahra bergeming. Kepala, kaki, seluruh tubuhnya sakit. Bayangkan saja dihantam oleh mobil hingga terpental.

"Mana adik kamu?" tanya Arka menoleh.

Jovanca melihat ke arah Shahra. "Si Dugong malah tidur di jalan," ucap Jovanca sambil membuka kaca mobil.

"Heh, Dugong. Masuk. Ayok kita balik, udah malam ini." Jovanca melempar Shahra menggunakan botol Aqua. Shahra meringis saat botol itu mengenai perutnya.

"Sakit, jomblo." Shahra membuka tangan yang menutupi matanya. "Tubuh gue sakit semua." Shahra terduduk dan mencoba untuk berdiri tapi tidak bisa.

"Kaki gue juga sakit, Dugong," ucap Jovanca.

"Udahlah, tinggalin gue aja," kesal Shahra menyerah karena tidak bisa berdiri.

Jder! Suara petir menggelegar. Shahra masih diam ditempat nya. Arka menghembuskan nafas dan keluar dari mobil.

"Cepetan. Nanti Lo jadi Dugong karena kena air," ucap Jovanca.

"Dugong pala Lo."

Tiba-tiba ada yang menggendong tubuh Shahra. Shahra mengalungkan tangannya ke leher belakang Arka. Arka menatap Shahra datar dan membawanya ke bangku belakang. Shahra mencekal tangan Arka saat Arka akan keluar.

"Biar Jo aja yang nyetir. Papah disini," ucap Shahra dengan memilin bibirnya.

"Emang gue supir!!" ucap Jovanca mendengus.

"Secara gak langsung Lo nyebut papah supir," balas Shahra.

"Dasar Dugong!!" Jovanca beralih duduknya menjadi menyetir. Percuma berdebat dengan Shahra. Akhirnya, ia pasti tetap kalah. Jovanca menghidupkan mobilnya dan Arka duduk sambil memangku kepala Shahra. Jovanca menjalankan mobilnya.

Shahra mendusel-dusel pada perut Arka. Arka menahan senyumnya. Mengapa putrinya ini sangat menggemaskan? Shahra yang dingin itu kemana? Ini seperti mimpi.

SHAHRAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang