Extra Part - SHAHRAY

1.9K 128 24
                                    

Ciao a tutti 👋

Gimana kabarnya kalian semuanya? Sehat selalu untuk kalian......

Karena banyak yang minta extra part, jadi saya buat lah Extra Part ini untuk kalian ......

Terima kasih banyak untuk kalian semuanya yang selalu mensupport cerita ini🙏 saya minta maaf juga karena masih banyak kekurangan 🙏

Mau ada lanjutan cerita ini gak? Kalau mau, komen ya....

Jangan lupa, bintangnya di klik ⭐😁

Happy Reading!!!

•|•

"Hargai selagi ada. Karena jika sudah tiada maka penyesalan mu tidak akan ada artinya."

SHAHRAY

•|•

"Terkadang seseorang tidak menyadari seberapa berharganya seseorang dihidupnya. Mereka akan menyadari saat orang itu telah pergi."

•SHAHRAY

•|•

Beberapa hari kemudian. Keluarga Vredo, Radian, dan Dikara masih sangat berduka karena kehilangan orang yang sangat mereka cintai. Ariza dan Rachel sudah berangkat ke Italia. Arshad dan istrinya, kembali ke negara tempatnya tinggal. Arham dan istrinya tinggal sementara di pesantren untuk mencoba ikhlas. Walaupun berat meninggalkan Arka dan Anisa, tapi mereka tidak mau terus mengingat kenangan demi kenangan yang mereka buat bersama Aldercy. Walaupun di luar negri juga banyak kenangan bersama Aldercy, tapi perlahan mereka harus bisa merelakan. Dan keluarga Dikara, mereka belum kembali ke tempat tinggalnya.

Vred's Black Tiger. Inti dari geng tersebut sangat sering sekali terlihat menyendiri di markas. Bahkan mereka sudah jarang kumpul. Anggota VBT pun ikut bersedih karena kehilangan sang ratu yang sangat baik pada mereka. Walaupun kebaikan itu tidak pernah terekspos pada semua orang.

Anisa terbangun saat jam menunjukkan pukul sebelas malam. Ia mengedarkan pandangannya saat tak mendapati Arka di samping nya. Ternyata, Arka sedang berada di balkon kamar mereka. Dengan perlahan, Anisa menghampiri Arka.

"A..." panggil Anisa. Arka segera menghapus air matanya kasar dan berbalik. Ia mematikan rokoknya dan melemparkan ke tempat sampah.

"Kenapa sayang?" jawab Arka dengan suara seraknya.

"Kamu belum tidur?"

Arka menggeleng sambil tersenyum. "Mau temenin aku tidur di kamar Al gak?"

Anisa menatap Arka dengan berkaca-kaca. Ia mendekati Arka dan menyisir rambut Arka menggunakan jarinya. "Kamu kangen Al ya?"

Arka terkekeh. Ia menghela nafas dan mengalihkan pandangannya. "Sangat. Aku sangat merindukannya..."

Anisa tersenyum. Ia menggenggam tangan Arka dan pergi menuju kamar Shahra. Setelah sampai di depan pintu Shahra. Mereka menatap pintu itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Tiba-tiba saja, bayangan saat Shahra kecil bermain di depan kamar itu muncul. Seolah seperti terasa nyata dan bahkan Anisa menutup mulutnya untuk menahan tangis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHAHRAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang