Ciao a tutti 👋
Gimana kabarnya guys? Sehat selalu untuk kalian semuanya....
Jangan lupa bintangnya diklik ya⭐
Sebelumnya mohon maaf karena part ini lebih dari 2000 kata. Jadi bacanya santai aja ya,🙏
Happy Reading!!!
•|•
"Nyawa pun akan ku berikan, jika tentang orang tua."
•Shahra Aldercy Vredo
•|•
Keesokan harinya, Shahra, Rayyan, dan para saudaranya berpamitan pulang pada pak kyai. Setelah berpamitan, mereka menaiki motornya. Setelah itu, mereka menancap gas. Sebelumnya, mereka sudah menekan klakson sambil mengucapkan salam. Mereka pulang ke rumahnya masing-masing. Kecuali Reza dan Ferdy yang mampir ke rumah Arka. Jovanca, Reza, Ferdy, Shahra, dan Hara, memasuki rumah.
"Assalamualaikum!"
"Waalaikumussalam," jawab orang rumah.
"Loh. Kok gak ke kantor?"
"Al. Largi masuk RS karena ketahuan nyusup ke markas Jeffry. Untungnya Bram, Arjuna, dan orang kepercayaan kami mengetahui hal itu. Kalau tidak Largi sudah habis," papar Ariza yang membuat Shahra terkejut.
"Wtf!!" Shahra langsung merogoh ponselnya untuk menghubungi Largi. Tapi tidak diangkat. Jadinya ia menghubungi Arjuna.
"Kenapa Al?"
"Adek Lo gimana kabarnya?"
"Larginjing dia baik-baik aja, Al. Itu lagi main sama anak gue."
Shahra menghembuskan nafas lega. "Syukurlah. Misi kalian tunda dulu aja. Mereka pasti memperketat penjagaan."
"Oke." Shahra langsung mematikan sambungan telponnya.
"Seru gak liburannya?" tanya Arshad mencairkan suasana yang dingin.
"Seru banget," jawab mereka.
"Papah dan mamah hati-hati. Mereka ngincar kalian. Untuk jadi umpan buat Al." Shahra langsung melenggang pergi ke kamarnya.
Mereka semua terdiam mendengar ucapan Shahra. Baru kali ini, Shahra blak-blakan menyebutkan hal semacam itu. Biasanya ia hanya diam dan melakukan tindakan.
"KOK LO BILANG-BILANG SAMA KITA?! BIASANYA DIAM AJA."
"GUE TAKUT MATI!!" balas Shahra yang membuat mereka mematung. "MAKSUDNYA!! BUKAN TAKUT MATI SAAT MENJAGA KALIAN!! TAPI, TAKUT MATI GAK BISA
JAGA KALIAN LAGI!!""GAK USAH NGOMONG GITU!!"
Shahra langsung masuk ke dalam kamarnya. Meta yang baru keluar dari kamar Hara langsung beralih ke kamar Shahra dan membuka pintunya. Di sana, Meta melihat Shahra yang sedang merokok di balkon kamarnya. Meta tidak terkejut, karena ia sudah beberapa kali melihat Shahra merokok di taman setiap tengah malam.
Meta menghampiri Shahra yang sedang duduk di sofa dengan gitar yang berada di pangkuannya. Dan sedang bernyanyi.
"Cukup bagiku.... dalam tangisku berdoa...."
"Suatu hari..... nanti."
"Kau akan mengerti saat aku...... pergi..." Shahra tak memperdulikan Meta yang duduk disampingnya. Akan tetapi, ia langsung mematikan rokoknya, karena takut terhirup oleh Meta.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAHRAY
General FictionShahra Aldercy Vredo. Gadis yang dikenal tomboy dan sangat dingin. Ia gadis yang memiliki trauma dimasa lalu nya. Shahra juga merupakan cucu dari ketua mafia. Ia dijadikan layaknya ratu oleh kedua kakeknya, sepupu-sepupunya, juga kakak dan adik dari...