85. Kebahagiaan - SHAHRAY

1.3K 110 5
                                    

Ciao a tutti 👋

Gimana kabarnya? Sehat selalu untuk kalian semuanya......

Jangan lupa, bintangnya diklik ya⭐ gratis kok😁

Happy Reading!!!

•|•

"Sebagai laki-laki kita harus tulus mencintai perempuan yang kita cinta. Jangan buat dia sakit hati apalagi sampai nangis."

Rayyan Elphyn Dikara

•|•

"ELPHYN!!!! SERU BANGET!!!" pekik Shahra sambil berdiri di atas ATV yang dikendarai oleh Rayyan, dengan tangan yang dibuka. Rayyan ikut tertawa saat melihat Shahra tertawa. Ia sangat bahagia sekali melihat tawa Shahra. Tawa dan senyum yang selalu dirindukan oleh Rayyan selama ini.

"ELPHYN CINTA SAMA ALDERCY!!!!" pekik Rayyan. Shahra memeluk leher Rayyan dan menyimpan dagunya di atas pundak Rayyan. Rayyan menghentikan ATV yang dikendarainya kemudian tertawa.

Kacamata hitam yang bertengger di hidung mereka, membuat mereka sangat menawan sekali saat dilihat. Akan tetapi, ada dua orang yang terus mengawasi mereka dari jauh.

"Dia benar-benar lupa ingatan kah?" tanyanya pada orang yang berada di sampingnya.

"Iya. Aku mendengarnya langsung dari Hara," sahut rekannya.

"Baiklah. Kau terus awasi dia. Aku akan menemui Veskas," ucap Rieke.

"Ya. Demi membalaskan dendam ku atas kematian ayahku," balas Roki sambil mengepalkan tangannya.

Rayyan bukannya tak melihat mereka berdua. Ia melihat mereka berdua, akan tetapi, jika ia ribut dengan mereka berdua, Shahra bagaimana? Rayyan terus memperhatikan pergerakan mereka sampai ia melihat Rieke pergi meninggalkan Roki.

"El. Lo liatin apa sih?" tanya Shahra yang juga mengedarkan pandangannya. Rayyan menggeleng. Ia kembali fokus pada Shahra.

"Bukan apa-apa. Pegangan." Rayyan kembali menghidupkan ATV tersebut dan mengendarainya.

Mereka bersenang-senang sampai akhirnya, senja tiba. Rayyan dan Shahra duduk menghadap senja. Dengan kepala Shahra yang ditaruh di pundak Rayyan. Rayyan merangkul pundak Shahra dan mengusapnya lembut.

"Aku tak akan pernah membiarkan orang menyakiti mu lagi, sayang..." ucap Rayyan.

"Bahkan jika harus nyawaku menjadi taruhannya, aku siap!" lanjut Rayyan dengan tegas.

Shahra mendongak menatap wajah Rayyan. "Maafin gue.... Gue udah jahat sama Lo. Coneh...."

Rayyan tersentak mendengar kata terakhir yang Shahra ucapkan. Dengan perlahan, ia menunduk menatap Shahra. "T-tadi, k-kau----

Shahra terkekeh. "Cowo aneh yang pertama kali bertemu langsung nyuruh gue ke BK dan buat gue dihukum hormat tiang bendera."

Rayyan terkejut bukan main. Ia langsung menangkup pipi Shahra dan menatap Shahra tak percaya. "S-serius?"

Shahra tersenyum dan memeluk Rayyan. "Makasih banyak, kapten."

"Terima kasih Tuhan... Kau sudah mengabulkan doa ku," gumam Rayyan seraya mendongak menatap langit. Tangannya bergerak mengelus rambut Shahra.

SHAHRAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang